Malam minggu di Jogja itu bagi saya candu. Walaupun sudah jadi rahasia umum lagi, bagaimana kemacetan Jogja saat weekend , tapi nyatanya ta...

Malam minggu di Jogja itu bagi saya candu. Walaupun sudah jadi rahasia umum lagi, bagaimana kemacetan Jogja saat weekend, tapi nyatanya tak ada yang kapok untuk kembali. Termasuk juga saya. Tempat tongkrongan yang asik dan variatif menjadi salah satu alasannya. Coba saja kunjungi satu per satu tempat makan atau tongkrongan di Jogja. Saya berani taruhan setahun belum juga khatam. Bakalan ada lagi, nambah lagi, muncul lagi. Gitu aja terus.

Barbeque Bar Rooftop Kitchen & Lounge Satoria Hotel
Barbeque Bar Rooftop Kitchen & Lounge Satoria Hotel

Semarang merupakan ibukota provinsi dimana saya berdomisili. Tapi nyatanya saya jarang mengunjunginya dan lebih sering berada di provinsi t...

Semarang merupakan ibukota provinsi dimana saya berdomisili. Tapi nyatanya saya jarang mengunjunginya dan lebih sering berada di provinsi tetangga, yakni Daerah Istimewa Yogyakarta. Maklum saja jika saya lebih hafal tempat tongkrongan yang asik di Jogja, dibandingkan yang ada di Semarang. Tapi, beberapa waktu lalu saya baru saja menemukan salah satu tempat yang asik di kota lumpia ini, yakni Verve Bistro & Coffee Bar.

Verve Bistro Coffee Bar Semarang
Verve Bistro Coffee Bar Semarang

Barelo Swiss Belinn tak pernah berhenti untuk berenovasi menghadirkan menu-menu terbaik untuk para pecinta kuliner di Kota Solo. Baru-baru...

Barelo Swiss Belinn tak pernah berhenti untuk berenovasi menghadirkan menu-menu terbaik untuk para pecinta kuliner di Kota Solo. Baru-baru ini, menu makan siang istimewa kembali dihadirkan. Tak hanya itu, paket afternoon tea juga siap memanjakan lidah kamu yang ingin menghabiskan sore bersama teman ataupun keluarga. Seperti apa kedua paket tersebut? berikut ini, saya punya sedikit ulasannya.

Makan Siang dengan Nasi Campur Saripetojo


Nasi Campur Saripetojo
Nasi Campur Saripetojo

Salah satu alasan saya suka Jogja adalah kulinernya yang beragam. Mau makan apa, kayaknya mudah saja di kota ini. Mulai dari yang kaki lima...

Salah satu alasan saya suka Jogja adalah kulinernya yang beragam. Mau makan apa, kayaknya mudah saja di kota ini. Mulai dari yang kaki lima hingga bintang lima, ada. Mulai dari yang tradisional hingga western, ada juga. Beberapa kedai atau tempat makan bahkan dikenal karena identik pada satu menu makanan tertentu. Salah satunya adalah Bale Ayu yang sangat lekat dengan menu gurame.

Lokasi Bale Ayu

Bale Ayu awal berdiri pada tahun 2009 berlokasi di Jalan Imogiri Timur Km 6, kemudian buka di Jalan Magelang Km 6,3 A4, Jombor sejak 11 November 2016 lalu. Hal ini tentu menjadi kabar gembira bagi masyarakat Jogja khususnya yang berada di bagian utara. Lokasinya yang berada tepat di selatan ring road dan fly over Jombor, membuat Bale Ayu makin mudah dijangkau.

Menu di Bale Ayu

Meski identik dengan ikan gurame, namun sebenarnya Bale Ayu memiliki beragam menu lain. Minggu lalu saya berkesempatan mencicipi beberapa menu andalan dari Bale Ayu ini, baik menu gurame atau menu lain yang juga tak boleh dilewatkan.

1. Gurame Terbang Bale Ayu

Gurame Terbang Bale Ayu
Gurame Terbang Bale Ayu

Di Citumang, selain bisa staycation nyaman dan tenang di HAU Eco Lodges , di lokasi ini kita juga bisa menikmati satu atraksi wisata yang s...

Di Citumang, selain bisa staycation nyaman dan tenang di HAU Eco Lodges, di lokasi ini kita juga bisa menikmati satu atraksi wisata yang sangat menarik dan menguji adrenalin loh. Sungai Citumang memang  masih menjadi daya tarik utama untuk wisatawan yang berkunjung. Selain jernih, debet airnya pun cukup stabil sehingga aman jika digunakan sebagai lokasi atraksi wisata air, seperti body rafting.

Body Rafting Sungai Citumang
Body Rafting Sungai Citumang

Pepohonan hijau dan aliran air sungai nan jernih tersaji di depan mata begitu pintu saya buka. Sementara, gemericik air dan kicauan burun...

Pepohonan hijau dan aliran air sungai nan jernih tersaji di depan mata begitu pintu saya buka. Sementara, gemericik air dan kicauan burung juga terdengar begitu syahdu menyapa kedua telinga. Suasana inilah yang begitu diidamkan setiap orang yang jengah akan hiruk pikuk suatu kota. Pagi itu, saya berada di sebuah penginapan berkonsep kontainer/peti kemas di tepi Sungai Citumang, HAU Eco Lodges.

HAU Eco Lodges Citumang
HAU Eco Lodges Citumang

Mengunjungi sebuah daerah kurang lengkap bukan jika tidak berburu dan mencicipi makanan khas daerah tersebut? Nah jika berkunjung ke Bangka...

Mengunjungi sebuah daerah kurang lengkap bukan jika tidak berburu dan mencicipi makanan khas daerah tersebut? Nah jika berkunjung ke Bangka Selatan, beberapa makanan berikut ini wajib masuk daftar kuliner yang harus kamu cicipi.  

1. Lempah Kuning

Lempah Kuning Bangka
Lempah Kuning Bangka

Cari tempat makan bareng teman-teman itu susah-susah gampang. Iya kalau semua teman omnivora macam saya, yang bisa makan apa saja. Tapi yan...

Cari tempat makan bareng teman-teman itu susah-susah gampang. Iya kalau semua teman omnivora macam saya, yang bisa makan apa saja. Tapi yang namanya beda orang beda selera. Ada yang tak suka ini lah, tak suka itu lah, harus begini harus begitu. Jadi susah bukan? Maunya sih, bisa makan sambil nongkrong di satu tempat, tapi bisa makan sesuai selera masing-masing. Eh tapi, kalau di Solo saya punya rekomendasinya lho. Tidak hanya nyaman untuk nongkrong seharian, di sini kita akan disodorkan beragam menu yang cocok bagi semua selera. Tepatnya ada di La Taverna, Jalan Siwalan No 66, Kerten, Laweyan, Surakarta.

Saya sudah beberapa kali makan bareng teman di tempat ini. Selain menunya beragam, tempatnya cozy banget. Menu andalan saya sih biasanya aneka steak. Tapi baru-baru ini La Taverna sedang rajin mengenalkan menu serba jamur. Jamur tersebut diolah menjadi aneka masakan pengganti daging. Mulai dari sate jamur, tongseng jamur, pepes jamur, rendang jamur, dan masih banyak lagi. Rasanya? Saya jamin jika tidak dikasih tahu sebelumnya, kamu tidak akan sadar kalau yang sedang kamu kunyah bukanlah daging melainkan jamur. Lalu, ada apa saja dan bagaimana rasanya? Berikut ini beberapa menu jamur yang sudah sempat saya cicipi.

1. Sate Jamur

Sate Jamur La Taverna
Sate Jamur La Taverna

Toboali merupakan nama kota sekaligus nama ibukota kecamatan, juga sebagai ibukota Kabupaten Bangka Selatan. Kota ini dapat ditempuh sekita...

Toboali merupakan nama kota sekaligus nama ibukota kecamatan, juga sebagai ibukota Kabupaten Bangka Selatan. Kota ini dapat ditempuh sekitar 2 jam perjalanan dari Pangkal Pinang. Memiliki luas sekitar 1.460,36 km, Toboali kaya akan sejarah dan panorama alam. Mulai dari bangunan tua hingga pantai cantik bertebaran di setiap sudutnya. Tak heran jika Toboali kini menjadi salah satu destinasi wajib wisatawan saat berkunjung ke Pulau Bangka. Nah, jika kamu berkesempatan mengunjungi kota ini, berikut beberapa destinasi wisata yang tak jauh dari pusat Kota Toboali yang bisa kamu kunjungi. Bahkan beberapa diantaranya bisa ditempuh cukup dengan berjalan kaki.

1. Benteng Toboali

Benteng Toboali Bangka Selatan
Benteng Toboali Bangka Selatan

Saya masih asik mengamati suasana di luar jendela bus siang itu. Rumah-rumah yang berderet di perkampungan tepi jalan raya menarik perhatia...

Saya masih asik mengamati suasana di luar jendela bus siang itu. Rumah-rumah yang berderet di perkampungan tepi jalan raya menarik perhatian. Bentuk dan modelnya hampir serupa. Berdinding tembok bagian bawah sementara di atasnya merupakan susunan papan kayu yang tertata dengan rapi. Beberapa sudah terlihat usang dimakan usia, sementara sesekali bangunan tembok modern tampak menonjol di antaranya.

Bus masih melaju menuju Toboali. Sekitar satu jam perjalanan, tiba-tiba bus berbelok ke kanan, keluar dari jalur beraspal dan berganti dengan jalan berkontur tanah padat. Spontan saya kembali mengamati suasana sekitarnya. Galian-galian bekas tambang terlihat tak terurus, sementara rumput dan tanaman liar tumbuh subur mengitarinya. Tak berselang lama, bus berhenti, dan Mba Yana bersuara, “Yuk kita turun. Kita sampai di Danau Air Biru”.

Kami turun dari bus satu per satu. Gundukan-gundukan tanah berwarna putih terlihat mengelilingi sebuah danau berwarna biru. Tak sabar, saya segera melangkah menaiki satu sisi gundukan untuk mengamatinya lebih dekat. Mata berbinar, seakan melihat secuil surga. Iya, saya jatuh cinta pada pandangan pertama. “Ini kah yang mereka sebut bekas galian? Seindah ini?”  gumam saya saking takjupnya.

Danau Kaolin Air Bara Bangka
Danau Kaolin Air Bara Bangka

Bandara Depati Amir Pangkalpinang Bangka Saya sudah berada di terminal 2F Bandara Soeta pagi itu sekitar jam tujuh pagi, sementara jadw...

Bandara Depati Amir Pangkalpinang Bangka
Bandara Depati Amir Pangkalpinang Bangka
Saya sudah berada di terminal 2F Bandara Soeta pagi itu sekitar jam tujuh pagi, sementara jadwal keberangkatan pesawat yang akan saya tumpangi masih sekitar pukul 09.40 WIB. Sebuah pesan saya kirimkan ke WAG (watsapp group) untuk menginformasikan posisi saya. Tak disangka, seorang teman sudah lebih dulu berada di sana. Namanya willa, salah satu peserta famtrip yang sama. Tak berselang lama, satu per satu teman lain menyusul, termasuk Om Don Hasman. So excited! Saya dan Bang Djuli bahkan menodong untuk berfoto bersama fotografer senior yang pernah berjalan kaki selama 35 hari melewati jalur Santiago de Compostela tersebut.

1.   Gunung Api Purba Nglanggeran. Puncak Gunung Api Nglanggeran Gunungkidul Gunung Api Purba Nglanggeran memang menjadi destinas...

1. Gunung Api Purba Nglanggeran.

Puncak Gunung Api Nglanggeran Gunungkidul
Puncak Gunung Api Nglanggeran Gunungkidul
Gunung Api Purba Nglanggeran memang menjadi destinasi utama di desa wisata ini. Gunung dengan ketinggian sekitar 700 Mdpl ini terbentuk dari pembekuan magma yang terjadi kurang lebih 60 juta tahun yang lalu dan tersusun oleh batuan beku berupa andesit, lava dan breksi andesit. Butuh waktu satu hingga dua jam trekking untuk menuju puncaknya.

Jalur pendakian gunung api purba Nglanggeran merupakan jalan setapak yang berupa anak tangga dan bebatuan. Bahkan kita juga harus melewati sebuah celah tebing batu besar yang sempit dan hanya dapat dilewati oleh satu orang saja. Di sini kita juga dapat menemukan sebuah batu yang berada di antara celah tebing dan mengingatkan kita pada satu film 127 hours, sebuah film garapan Danny Boyle yang menceritakan tentang seorang pendaki yang terjebak selama 127 jam dengan tangan yang terhimpit oleh sebuah batu besar di antara dua tebing di Utah.