Saat trip #EmejingJombang beberapa
waktu lalu, saya dan teman-teman blogger lain diajak sang tuan rumah @alidabdul
untuk mencicipi beberapa kuliner khasnya yang termasyhur. Ini salah satu permintaan saya sejak awal,
mengingat Jombang tidak memiliki banyak destinasi wisata, sehingga kuliner
menjadi daftar yang wajib ada di itinerary.
Nasi Kikil Bu Tandur Jombang |
Nasi Kikil Bu Tandur menjadi salah
satunya. Berada di Jalan KH.
Hasyim Asy'ari No.144, Balong Besuk, Diwek, warung ini bisa ditempuh hanya
sekitar 5 menit dari alun-alun Jombang. Ada beberapa warung nasi kikil di sepanjang
jalan ini, namun Alid merekomendasikan warung Bu Tandur untuk kami cicipi.
Alasannya selain pilihan lauk lebih banyak, rasanya pun lebih istimewa.
Nasi Kikil Bu Tandur Jombang |
Warung
Nasi Kikil Bu Tandur sendiri memiliki ciri khas dengan cat warung berwarna kuning. Jadi,
tak sulit untuk menemukannya. Sederhana dan tak terlalu luas, namun masih bisa
menampung cukup banyak pengunjung. Apalagi, selama kami berada di sana
pengunjung datang pergi tak pernah berhenti. Ini bisa menjadi salah satu bukti jika Warung Bu Tandur cukup digemari oleh para penikmat kuliner di Jombang sekitarnya.
Nasi Kikil Bu Tandur Jombang |
Kami
datang disambut dengan sangat ramah. Panci besar berisikan sayur lodeh kikil
terpampang di atas meja panjang, lengkap dengan beragam lauk di sampingnya. Ada
potongan babat, lidah, paru, jantung, dan masih banyak lagi. Kami segera
memesan sesuai selera masing-masing. Beberapa teman bahkan memilih lauk lebih
dari satu. Saya sendiri selain karena masih merasa kenyang dan kurang menyukai
kikil, memilih memesan satu porsi nasi kikil untuk dinikmati berdua
bersama @aqied.
Nasi Kikil Bu Tandur Jombang |
Nasi kikil disajikan di atas pincuk daun
pisang dan ditaruh di atas mangkuk. Satu porsinya berisikan nasi yang diguyur sayur
lodeh kikil dan ditambah dengan lauk goreng sesuai selera. Paru dan hati
menjadi pilihan kami. Agar semakin nikmat, kami tambah sambal dan disantap
bersama kerupuk. Ada rasa penyesalan ketika saya mencicipinya. Iya, saya
menyesal kenapa saya pesan satu porsi untuk berdua. Karena rasanya di luar bayangan saya. Enak! Rasanya gurih dan lauknya pun tak alot. Apalagi
kikilnya juga empuk dan bersih. Satu alasan yang membuat saya kurang suka kikil
adalah saat menemukan bulu-bulu halus yang membuat geli untuk memakannya. Namun
saya tidak menemukannya di sana.
Nasi Kikil Bu Tandur Jombang |
Oh iya, ada satu hal yang lucu bagi
saya. Di Jawa Timur terutama di Jombang, lauk disebut dengan iwak (Bahasa Jawa) atau ikan
dalam Bahasa Indonesia. Jadi jangan kaget kalau mereka menyebut iwak paru, iwak
babat, atau ikan paru, ikan babat, dll untuk menyebut lauknya. Saya ingin tertawa
saat ngobrol dengan Pak Sucipto, generasi kedua dari Nasi Kikil Bu Tandur ini.
Ia menjelaskan banyak hal, mulai dari sejarah hingga omset warungnya kini. Pak
Cipto tidak dapat menjelaskan secara pasti kapan pertama kali warung ini buka,
namun katanya sudah ada sejak sekitar 30an tahun yang lalu. Setiap hari, warung
ini bisa menghabiskan 20kg beras dan lebih dari 30kg daging (termasuk lidah,
paru, babat, dll)
Nasi Kikil Bu Tandur Jombang |
Pak Cipto mengaku tak pernah merubah
resep nasi kikil yang ia warisi dari ibunya, sehingga cita rasanya tetap
terjaga hingga kini. Jika kamu juga ingin mencicipinya, silakan datang ke
Warung Nasi Kikil Bu Tandur yang buka setiap hari dari jam 5 sore hingga 10
malam. Sebaiknya datang jangan terlalu malam agar tidak kehabisan dan pilihan
lauk masih banyak. Satu porsi nasi kikil dengan satu lauk dihargai dengan 30
ribu rupiah, sementara menambah satu lauk, menambah harga 10 ribu rupiah saja.
Nasi Kikil Bu Tandur
Jl. KH. Hasyim Asy'ari
No.144, Balong Besuk,
Diwek, Jombang.
Baca Juga :
Mas Aji sepiring sama mbak aqied mungkin biar *macak romantis* atau sedang diet. Haha. Tapi kalau nyesel kenapa nggak nambah lagi aja? Kan jarang-jarang mampir Jombang?
ReplyDeleteBiar ada alasan untuk kembali mba :')
DeleteAku pas di sini makan lidah atau apa ya, kok lupa hahahahhaha
ReplyDeleteKm yang makan aja lupa, mana kutahu -_-
DeleteKamu mau kikil yang nggak ada bulunya? Sikilku mau?
ReplyDeleteMambuuuuuuuuu!!!
DeleteKayaknya nikmat banget, mas! Hehehe, kalau ngerasa kurang, pesen lagi aja :D
ReplyDeleteDi Jawa Barat, "lauk" itu artinya "ikan", "sangu" itu "nasi".
Masalahnya sebenarnya gak mau pesen lg sih. Tp mlm itu udah kenyang, makanya makan sepiring berdua. Dan skarang pengin lg jauh... kwkkwkwwk
Deleteenak tuhh kaya nya, jadi laperr haha
ReplyDelete