Cari tempat makan bareng teman-teman itu susah-susah gampang. Iya kalau semua teman omnivora macam saya, yang bisa makan apa saja. Tapi yan...

Menikmati Olahan Serba Jamur yang Menggugah Selera di La Taverna

Cari tempat makan bareng teman-teman itu susah-susah gampang. Iya kalau semua teman omnivora macam saya, yang bisa makan apa saja. Tapi yang namanya beda orang beda selera. Ada yang tak suka ini lah, tak suka itu lah, harus begini harus begitu. Jadi susah bukan? Maunya sih, bisa makan sambil nongkrong di satu tempat, tapi bisa makan sesuai selera masing-masing. Eh tapi, kalau di Solo saya punya rekomendasinya lho. Tidak hanya nyaman untuk nongkrong seharian, di sini kita akan disodorkan beragam menu yang cocok bagi semua selera. Tepatnya ada di La Taverna, Jalan Siwalan No 66, Kerten, Laweyan, Surakarta.

Saya sudah beberapa kali makan bareng teman di tempat ini. Selain menunya beragam, tempatnya cozy banget. Menu andalan saya sih biasanya aneka steak. Tapi baru-baru ini La Taverna sedang rajin mengenalkan menu serba jamur. Jamur tersebut diolah menjadi aneka masakan pengganti daging. Mulai dari sate jamur, tongseng jamur, pepes jamur, rendang jamur, dan masih banyak lagi. Rasanya? Saya jamin jika tidak dikasih tahu sebelumnya, kamu tidak akan sadar kalau yang sedang kamu kunyah bukanlah daging melainkan jamur. Lalu, ada apa saja dan bagaimana rasanya? Berikut ini beberapa menu jamur yang sudah sempat saya cicipi.

1. Sate Jamur

Sate Jamur La Taverna
Sate Jamur La Taverna

9 coment�rios:

Terima kasih sudah berkunjung & berkenan meninggalkan komentar :)

Toboali merupakan nama kota sekaligus nama ibukota kecamatan, juga sebagai ibukota Kabupaten Bangka Selatan. Kota ini dapat ditempuh sekita...

Enam Destinasi Wisata Menarik di Toboali Bangka Selatan

Toboali merupakan nama kota sekaligus nama ibukota kecamatan, juga sebagai ibukota Kabupaten Bangka Selatan. Kota ini dapat ditempuh sekitar 2 jam perjalanan dari Pangkal Pinang. Memiliki luas sekitar 1.460,36 km, Toboali kaya akan sejarah dan panorama alam. Mulai dari bangunan tua hingga pantai cantik bertebaran di setiap sudutnya. Tak heran jika Toboali kini menjadi salah satu destinasi wajib wisatawan saat berkunjung ke Pulau Bangka. Nah, jika kamu berkesempatan mengunjungi kota ini, berikut beberapa destinasi wisata yang tak jauh dari pusat Kota Toboali yang bisa kamu kunjungi. Bahkan beberapa diantaranya bisa ditempuh cukup dengan berjalan kaki.

1. Benteng Toboali

Benteng Toboali Bangka Selatan
Benteng Toboali Bangka Selatan

20 coment�rios:

Terima kasih sudah berkunjung & berkenan meninggalkan komentar :)

Saya masih asik mengamati suasana di luar jendela bus siang itu. Rumah-rumah yang berderet di perkampungan tepi jalan raya menarik perhatia...

Jatuh Cinta pada Danau Kaolin Dua Warna Air Bara

Saya masih asik mengamati suasana di luar jendela bus siang itu. Rumah-rumah yang berderet di perkampungan tepi jalan raya menarik perhatian. Bentuk dan modelnya hampir serupa. Berdinding tembok bagian bawah sementara di atasnya merupakan susunan papan kayu yang tertata dengan rapi. Beberapa sudah terlihat usang dimakan usia, sementara sesekali bangunan tembok modern tampak menonjol di antaranya.

Bus masih melaju menuju Toboali. Sekitar satu jam perjalanan, tiba-tiba bus berbelok ke kanan, keluar dari jalur beraspal dan berganti dengan jalan berkontur tanah padat. Spontan saya kembali mengamati suasana sekitarnya. Galian-galian bekas tambang terlihat tak terurus, sementara rumput dan tanaman liar tumbuh subur mengitarinya. Tak berselang lama, bus berhenti, dan Mba Yana bersuara, “Yuk kita turun. Kita sampai di Danau Air Biru”.

Kami turun dari bus satu per satu. Gundukan-gundukan tanah berwarna putih terlihat mengelilingi sebuah danau berwarna biru. Tak sabar, saya segera melangkah menaiki satu sisi gundukan untuk mengamatinya lebih dekat. Mata berbinar, seakan melihat secuil surga. Iya, saya jatuh cinta pada pandangan pertama. “Ini kah yang mereka sebut bekas galian? Seindah ini?”  gumam saya saking takjupnya.

Danau Kaolin Air Bara Bangka
Danau Kaolin Air Bara Bangka

14 coment�rios:

Terima kasih sudah berkunjung & berkenan meninggalkan komentar :)

Bandara Depati Amir Pangkalpinang Bangka Saya sudah berada di terminal 2F Bandara Soeta pagi itu sekitar jam tujuh pagi, sementara jadw...

Menyapa Bangka Kali Pertama

Bandara Depati Amir Pangkalpinang Bangka
Bandara Depati Amir Pangkalpinang Bangka
Saya sudah berada di terminal 2F Bandara Soeta pagi itu sekitar jam tujuh pagi, sementara jadwal keberangkatan pesawat yang akan saya tumpangi masih sekitar pukul 09.40 WIB. Sebuah pesan saya kirimkan ke WAG (watsapp group) untuk menginformasikan posisi saya. Tak disangka, seorang teman sudah lebih dulu berada di sana. Namanya willa, salah satu peserta famtrip yang sama. Tak berselang lama, satu per satu teman lain menyusul, termasuk Om Don Hasman. So excited! Saya dan Bang Djuli bahkan menodong untuk berfoto bersama fotografer senior yang pernah berjalan kaki selama 35 hari melewati jalur Santiago de Compostela tersebut.

16 coment�rios:

Terima kasih sudah berkunjung & berkenan meninggalkan komentar :)

1.   Gunung Api Purba Nglanggeran. Puncak Gunung Api Nglanggeran Gunungkidul Gunung Api Purba Nglanggeran memang menjadi destinas...

Lima Tempat Menarik yang Wajib Kamu Kunjungi di Desa Wisata Nglanggeran Gunungkidul

1. Gunung Api Purba Nglanggeran.

Puncak Gunung Api Nglanggeran Gunungkidul
Puncak Gunung Api Nglanggeran Gunungkidul
Gunung Api Purba Nglanggeran memang menjadi destinasi utama di desa wisata ini. Gunung dengan ketinggian sekitar 700 Mdpl ini terbentuk dari pembekuan magma yang terjadi kurang lebih 60 juta tahun yang lalu dan tersusun oleh batuan beku berupa andesit, lava dan breksi andesit. Butuh waktu satu hingga dua jam trekking untuk menuju puncaknya.

Jalur pendakian gunung api purba Nglanggeran merupakan jalan setapak yang berupa anak tangga dan bebatuan. Bahkan kita juga harus melewati sebuah celah tebing batu besar yang sempit dan hanya dapat dilewati oleh satu orang saja. Di sini kita juga dapat menemukan sebuah batu yang berada di antara celah tebing dan mengingatkan kita pada satu film 127 hours, sebuah film garapan Danny Boyle yang menceritakan tentang seorang pendaki yang terjebak selama 127 jam dengan tangan yang terhimpit oleh sebuah batu besar di antara dua tebing di Utah. 

11 coment�rios:

Terima kasih sudah berkunjung & berkenan meninggalkan komentar :)