Siang itu, saya bersama Mba Ika dan teman-teman lain sedang berkumpul di rumah Mas Sen untuk mengadakan rapat paripurna yang penting, genting, tapi tidak sampai bunting. #iiisssh Perdebatan terjadi hingga sore hari dengan cukup alot, mengingat isu yang sedang kami bahas cukup sensitif. Ya, kami sedang merencanakan untuk camping, namun masih belum memutuskan tempatnya. Haelah! #penting banget! Sebelumnya kami berencana ingin ke puthuk setumbu Magelang, kemudian berubah ingin ke Dieng Wonosobo, juga sempat ingin jalan-jalan ke Madiun/Kediri, dan terahir saya berfikir untuk camp di pantai Gunungkidul. Setelah rapat selama berjam-jam ahirnya kami memutuskan untuk camp di Gunung Api Purba Nglanggeran! Hmm.. Mau ke Gunungkidul saja harus mikir dulu ke Magelang, Wonosobo, Madiun, dan Kediri. Fyuh!
Pukul 8 malam kami masih wedangan di pertigaan dekat rumah Mba Ika sambil menunggu Mas Mamat dan Bude Retno. Sedangkan teman lain dari jogja ada Mas Karys yang siap meluncur ke kost Mba Ayun. Kami sepakat untuk bertemu di mini market daerah Piyungan. Jam 9 malam kami berangkat. Membutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan dari Solo ke Nglanggeran. Gunung Nglanggeran terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul yang berada pada deretan Pegunungan Sewu. Gunung ini adalah satu-satunya gunung api purba di Yogyakarta yang terbentuk dari pembekuan magma yang terjadi kurang lebih 60 juta tahun yang lalu. Gunung Nglanggeran tersusun oleh batuan beku berupa andesit, lava dan breksi andesit.
Rute ke Gunung Api Purba Nganggeran : Ada beberapa rute untuk menuju Gunung Nglanggeran. Namun karena kami berangkat dari Solo pada malam hari, jadi kami memilih rute paling mudah dan aman, yakni melalui rute Prambanan - Piyungan - Bukit Bintang - Radio GCD FM. Kemudian belok kiri kira-kira menuju arah Desa Ngoro-oro dan menuju arah ke Nglanggeran.
|
Gunung Api Purba Nglanggeran |
4 coment�rios:
Terima kasih sudah berkunjung & berkenan meninggalkan komentar :)