Poncokusumo merupakan nama satu desa sekaligus nama kecamatan di Kabupaten Malang. Sejak 27 Mei 2001 Poncokusumo yang memiliki luas sekitar 686,23 hektar diresmikan sebagai salah satu desa wisata di Kabupaten Malang. Terletak di kaki Gunung Semeru atau tepatnya di sebelah selatan perbatasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Desa Wisata Poncokusumo memiliki banyak potensi yang patut untuk digali. Setidaknya, ada 5 potensi yang pernah saya gali bersama teman-teman #EksplorDeswitaMalang yang harus kamu ketahui.
1. Wisata Petik Apel
Wisata Petik Apel Poncokusumo Malang |
Desa Poncokusumo merupakan desa yang kaya akan produksi holtikultura seperti bawang, tomat, kentang, kol, dan tentu saja apel. Seperti halnya daerah lain di Kabupaten Malang, wisata petik apel menjadi salah satu wisata andalan di Desa Wisata ini. Jenis apel yang dibudidayakan di desa ini sangat beragam mulai dari Apel Manalagi, Apel Ana, Apel Roombeauty, dll.
Wisata Petik Apel Poncokusumo Malang Foto by : ghozaliq.com |
Saat berkunjung ke salah satu kebun apel di Desa Wisata ini, saya baru tahu jika dalam satu pohon apel dapat dilakukan sistem okulasi sehingga dapat menghasilkan beberapa jenis apel. Jadi, dalam satu pohon bisa kita temukan dua warna apel yang berbeda, hijau dan merah misalnya. Penasaran? cobalah datang untuk melihat sendiri.
2. Wisata Petik Jeruk
Wisata Petik Jeruk Poncokusumo Malang |
Selain wisata petik apel, Desa Wisata Poncokusumo memiliki wisata buah lain seperti buah jeruk. Yap, Poncokusumo yang dulu didominasi dengan perkebunan apel, kini mulai melirik jenis buah lain untuk dibudidayakan, salah satunya adalah buah jeruk. Alasannya, karena hasil budidaya buah jeruk lebih tinggi jika dibandingkan buah apel.
Wisata Petik Jeruk Poncokusumo Malang Foto by : ghozaliq.com |
Kami mengunjungi sebuah kebun jeruk seluas 2 hektar dengan jumlah pohon mencapai 1000 batang. Buah jeruk sendiri butuh waktu sekitar 2,5 tahun untuk masa panen pertama, dan dapat menghasilkan rata-rata 30kg/pohon dalam waktu 3 bulan. Di sini selain memetik buah jeruk yang sudah masak, kita dapat mencoba aktivitas yang sedang petani lakukan seperti mengecat batang dan ranting pohon dengan kapur untuk menghalau hama tanaman. Mau coba?
3. Wisata Kebun Bunga Krisan
Wisata Kebun Bunga Krisan Poncokusumo Malang |
Selain beragam kebun buah, Desa Wisata Poncokusumo juga memiliki kebun bunga krisan sebagai salah satu daya tariknya. Kami bertemu dengan Pak Misnan salah satu petani yang membudidayakan bunga krisan di desa ini. Sebuah green house yang terdapat beragam jenis krisan warna-warni di dalamnya terlihat sangat cantik. Mulai dari warna kuning, merah, merah muda, dan masih banyak lagi.
Wisata Kebun Bunga Krisan Poncokusumo Malang |
Bunga krisan membutuhkan waktu 14 -16 minggu mulai dari tanam bibit hingga siap panen. Uniknya, cara panen bunga krisan adalah dengan langsung cabut batang sampai akarnya, bukan seperti bunga lain yang rata-rata dipotong tangkainya saja. Di sini kita dapat berfoto ala-ala dengan background bunga krisan warna-warni yang instagramable. Mau coba? siapkan pose terbaikmu.
4. Hutan Pinus Ledok Ombo Camping Ground
Ledok Ombo Poncokusumo Malang |
Lelah berkeliling kebun buah dan bunga, waktunya menikmati udara segar di hutan pinus. Ledok ombo camping ground namanya. Hutan pinus ini memang sudah disulap menjadi camping groud dengan fasilitas yang sudah cukup lengkap sehingga cukup nyaman bagi pengunjung.
Rumah Pohon Ledok Ombo Camping Ground |
Pengunjung dapat menikmati pemandangan hijau nan asri dan udara yang sejuk dari rumah pohon, atau bersantai sambil ngopi di cafe. Namun bagi saya, menikmati suasana hutan pinus seperti ini paling nyaman sambil tiduran di atas hammock. Setuju?
5. Produksi Aneka Keripik
Produksi Aneka Keripik Poncokusumo Malang |
Sebelum meninggalkan Poncokusumo, kita bisa belanja buah tangan khas desa ini langsung dari tempat produksinya. Oleh-oleh yang saya maksud adalah aneka keripik dari beragam olahan, seperti keripik pisang, keripik talas, keripik singkong, dll. Rasanya pun banyak pilihan mulai dari original, coklat, durian, dll.
Pak Mbah menunjukkan keripik produksinya |
Usaha aneka keripik ini merupakan milik Pak Khoirul Anam atau yang lebih akrab disapa Pak Mbah yang juga merupakan guide kami selama di Desa Wisata Poncokusumo. Setiap hari Pak Mbah dibantu istri dan ibunya mengolah beragam bahan baku menjadi keripik yang renyah. Seperti keripik pisang yang dimulai dari pengupasan, pengirisan, penggorengan, hingga pengemasan. Aneka keripik ini dikemas dalam kemasan 500, 2000, hingga 10.000 rupiah. Kira-kira kamu pilih keripik apa untuk dibawa pulang?
Nah, cukup lengkap bukan potensi yang dimiliki oleh Desa Wisata Poncokusumo ini. Dengan berbagai potensi tersebut, desa ini bisa menjadi pilihan alternatif yang tepat saat berkunjung ke Kabupaten Malang. Gimana, sudah siap berkemas?
*Tulisan ini merupakan catatan perjalanan yang didapat saat kegiatan #EksplorDeswitaMalang (Eksplor Desa Wisata Malang) yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Desa Wisata Kabupaten Malang 14-16 April 2017.
Baca Juga :
habis apel berapa mas disana?? sekarung kayaknya ya...he he he he enak iku mung sak deso akeh bgt wisatane
ReplyDeleteCah kui gowo apel neng jero tas e dab. Mboh akeh banget. Gak mung Apel, jeruk yo dilibas :-D
DeleteKeripik sample wae dientekee....
DeleteCm tiga biji kok, ciyuss :D :D
DeleteKe Malang yang syahdu kok rame-rame.. ke Malang itu sama pacar dong... http://www.ardiankusuma.com/search/label/Kota%20Malang
ReplyDeleteSama mantan donk cobak...
DeleteIsssssh paling bisa... selalu ada celah -_-
DeleteKenapa cuma lima? Gak enam tujuh delapan sembilan😮
ReplyDeleteSuka-suka~~~
DeleteItu Pak Mbah juga bikinin kripik apel sama kripik jeruk nggak mas?
ReplyDeleteAda dong... Jangan lupa mampir ya. :)
DeleteKeren-keren tempatnya.
ReplyDeleteMantap.
Harus coba ke sana kalau ke Malang ya mas :)
DeleteRohayah itu lagi ngapain sih? Lupa aku.
ReplyDeleteKeripik pisang cokelatnya memang, ya, nancep di lidah.
Wkwkwkwk itu lagi ngolesin kapur ke batang pohon pake kuas
Deleteaku mau aku mau aku mau semuanyaaaa. eh aku belum pernah ketemu pohon apel langsung lho. syedi. selama ini dibohongi buku anak-anak. disana kan pohon apel digambarnya selalu besar macam pohon rambutan apa mangga
ReplyDeleteWkwkwkwk ngakak aku kak. Brarti kartun/buku anak menyesatkan ya. kwkwkw
DeleteGood info, may I know where the best place to get there, from Bali or Jakarta?
ReplyDeleteSaya pernah pergi ke Kota Batu, dan berkunjung ke wisata petik apel. Untuk yang petik jeruk ini kayaknya belum banyak diminati. Soalnya tempatnya juga agak jauh dari kawasan wisata batu, seperti museum angkut, Agrowisata, dan wisata alun2 batu.
ReplyDeleteThank you for the information you wrote.
ReplyDelete