Sunrise Pantai Batu Putih Kemujan Karimunjawa |
Pagi sangat cerah saat saya
dengan semangat menyiapkan peralatan snorkeling bersama Mas Sitam. Snorkel,
life jacket, dan fin. Semua alat snorkeling ini bukan hasil menyewa, melainkan
mengobrak abrik gudang rumah Mas Sitam. Kakaknya yang pernah bekerja di dinas
pariwisata setempat masih menyimpannya dengan baik di gudang rumahnya.
Hari itu adalah hari kedua
lawatan saya ke kampung halaman Mas Sitam di Karimunjawa. Bukan sepenuhnya
untuk liburan memang, karena saya hanya ikut Mas Sitam yang kala itu mudik untuk
menghadiri acara 100 hari almarhum bapaknya. Saya sendiri sudah sejak dua tahun
lalu ingin mengunjungi kampung halamannya, namun baru kali ini bisa
berkesempatan meski momentnya kurang tepat karena masih dalam masa berkabung.
Tak apa, saya justru bisa sekalian ikut memanjatkan doa untuk almarhum.
Maka dari itu saya tak memintanya untuk mengajak berkeliling ke semua spot wisata agar tak merepotkan. Tapi sepertinya ia sudah paham
apa selera saya. Selama tiga hari dua malam itu, saya diajaknya melihat sunrise,
menunggu sunset, menikmati kelapa muda, snorkeling, dan semua itu dilakukan di
pantai, tempat favorit saya yang tentu sangat mudah ditemukan di Karimunjawa.
Sunrise Pantai Batu Putih Kemujan Karimunjawa |
Pantai Batu Putih salah satunya.
Pantai ini berada tepat di belakang rumah Mas Sitam yang hanya dibatasi oleh
kebun saja. Tempat yang sama di mana kami juga mengabadikan moment matahari
terbit. Jika kamu sedang berada di Karimunjawa dan berencana ke pantai ini, caranya sangat mudah. Kamu hanya perlu mengarahkan
kendaraan ke Desa Kemujan atau ada pula yang menyebutnya dengan Pulau Kemujan (Konon
dulu desa ini merupakan pulau yang sekarang menyatu dengan Pulau Karimunjawa
besar karena adanya hutan mangrove). Setelah menemukan minimarket “Planet Mart”
yang ada di kiri jalan, kamu tinggal maju sekitar 100-200 meter dan menemukan
papan petunjuk “Pantai Batu Putih” di sebelah kanan jalan. Lalu dilanjutkan
dengan berjalan kaki melewati kebun yang penuh dengan pohon & semak.
Kebun Menuju Pantai Batu Putih Karimunjawa |
Pantai Batu Putih sendiri belum
seramai pantai Karimunjawa lain yang sudah terkenal seperti Pantai Ujung
Gelam. Jangankan warung makan atau fasilitas lainnya, saya bahkan tak menemukan pengunjung lain di sana. Rasanya seperti pantai pribadi yang masih
sangat asri. Padahal jika kamu datang pagi hari, sunrise bisa terlihat sangat
cantik dari pantai yang menghadap ke arah timur ini. Pantainya cukup panjang dan
pasirnya berwarna kecoklatan. Dengan ombak yang relatif tenang, kita bisa
dengan leluasa bermain air. Salah satunya, dengan snorkeling seperti yang kami
lakukan.
Pantai Batu Putih Kemujan Karimunjawa |
Sebenarnya Pantai Batu Putih
bukanlah spot snorkeling yang biasa banyak orang lakukan jika ke Karimunjawa.
Rata-rata wisatawan akan menyeberang ke pulau-pulau kecil sekitar menggunakan
perahu yang disewa atau disediakan oleh travel. Berhubung kami memang tidak ada
rencana untuk hoping island, maka mencari spot terdekat seperti di pantai ini
menjadi pilihan kami.
Mas Sitam meminta saya menunggu,
sementara ia pergi ke tetangga mencari sampan milik almarhum bapaknya dulu. Sampan
tersebut yang akan mengantar kami mencari spot snorkeling. Ada ragu ketika melihat
ia kembali dengan mendayung sampan kecil. "Yakin sampan itu bisa saya naiki?"
batin saya. Melihat keraguan saya, sambil tertawa Mas Sitam meyakinkan. Sedikit jemawa ia mengingatkan saya bahwa ia berdarah Bugis yang memang
dikenal ulung untuk urusan melaut. Baiklah, untuk kali ini ia menang.
Naik Sampan di Pantai Batu Putih Kemujan Karimunjawa |
Saya duduk di depan dengan kaki
masi gemeteran. Sementara di belakang, Mas Sitam dengan tenang mendayung sampan
ke tengah laut. Sesekali saya melihat sekitar. Kanan, kiri, depan, belakang
untuk memastikan ada orang lain selain kami. Setidaknya jika tiba-tiba sampan
kami karam, saya tahu kemana harus melambaikan tangan. Sementara hanya
seorang bapak paruh baya yang saya lihat sedang memancing ikan, semakin jauh
dari pandangan. Sudahlah, saya pasrah. Semoga tuhan memberkati anak gendut di
tengah laut.
Semakin ke tengah, laut terlihat semakin dalam.
Mas Sitam masih tak mau berhenti mendayung, sementara saya memilih memperhatikan
dasar laut, di mana terumbu karang dan beragam ikan mulai terlihat. Tiba di satu titik, Mas Sitam meminta saya menurunkan jangkar.
Saya kembali memeriksa peralatan. Life jacket dan snorkel saya kenakan,
sementara fin saya biarkan.
Snorkeling di Pantai Batu Putih Kemujan Karimunjawa |
Sampai saya mulai asik bergerilya memburu ikan-ikan lucu, Mas Sitam masih enggan untuk bergabung. Katanya,
ia menjaga sampan agar tak terbawa ombak. Saya yang sudah terlanjur asik,
membiarkannya dan memilih melanjutkan kegiatan snorkeling. Tak banyak ikan yang
bisa saya lihat. Terumbu karang pun banyak yang sudah rusak. Hanya sesekali
terlihat ikan berwarna hitam, biru, kuning, dan lainnya melintas. Sekitar 30 menit
berlalu akhirnya saya menyerah dan memilih kembali ke sampan.
Snorkeling di Pantai Batu Putih Kemujan Karimunjawa |
Mas Sitam kembali mendayung. Katanya, agar saya bisa melihat lebih banyak ikan dan terumbu karang di tengah.
Karena sudah kepalang basah, saya pun mengiyakan saja. Berbeda dengan spot
sebelumnya, di sini saya bisa lebih banyak melihat bermacam-macam ikan dan
terumbu karang. Sayangnya saya tetap tak bisa mengabadikannya karena selalu kabur
saat saya dekati. Kami melupakan biskuit atau roti untuk memancingnya
berkerumun.
Sesekali saya mendongak ke arah sampan, memastikan saya tak terlalu jauh berenang. Tak disangka
ternyata Mas Sitam mendayung mengikuti kemana saya pergi. Membuat saya tenang dan semakin betah berlama-lama. Bisa jadi, hari itu adalah snorkeling terlama
yang pernah saya lakukan, meski sebenarnya tak banyak yang bisa saya lihat.
Bisa dimaklumi, tempat ini memang bukan spot snorkeling. Terlepas dari itu, ini pengalaman baru yang
menyenangkan bagi saya, bisa snorkeling di pantai belakang rumah menggunakan
sampan sepuasnya. Terima kasih Mas Sitam, ajak lagi di lain kesempatan ya!
Pantai Batu Putih Kemujan Karimunjawa |
Besok diulangi lagi, dekat pantai belakang rumah ada keramba ikan. Jadi bisa buat tiduran di atas laut ahhahahah
ReplyDeleteBerang2 makan coklat. Berangkattttt :D
DeleteIni trip bulan madu bareng Mas Sitam ya?
ReplyDeleteKadar garam di Karimun Jawa kayaknya tinggi banget, ya. Sampe simbok bisa ngapung.
Wkwkwkkwwk siyaaaaal!!! *lempar sampan ke miss kendal*
Deletepernah hampir nangis disini aku....
ReplyDeleteYakin cuma "hampir"??? kok aku denger ceritanya ga gt... wkwkwk
Deletekalo mau snrokling ngirit emang gini sih, drpd ikut pake island hopping yang lumayan menguras kantong hahaha
ReplyDeleteDan tetep seru sih, itu yg penting liburan mah. hahaha
DeleteAarrrgghh aku pengen nyebur liat air yg bening begitu. Gak peduli ada ikannya atau enggak tetep seger ituu.
ReplyDeleteDih, dasar ikan bawal km maaah... wkwkwkw
DeleteWoh, ratjun iki. Tapi aku ketawa-ketawa bacanya, masa peralatannya modal ngobrak-abrik gudang kakaknya mas sitam, sampan juga tinggal nyari :o
ReplyDeleteMass Ajiii, kamu bisa renang nggak?
Wkwkwkwk cari hemat mba. hihihi bisa lah renang doang, ngeceee :p
DeleteAsyik kalau belum terlalu ramai, bisa lebih menikmati. Eh, itu ngga ada goncangan pas melaju dengan Sampan, kan? :D
ReplyDeleteWkwkwkwk goncangan sih engga, mo karam mungkin. hahahah tp asik lho mba :D
DeletePaling dalamnya berapa meter nih. Enak bisa snorkeling sepuasnya...
ReplyDeleteSalam buat mas sitam
plg dlm 3-5 meter kyknya. hehehe
DeleteKangen piknik kesini, nikmati pantai sambil minum es kelapa muda 😂
ReplyDeleteJgn lupa gorengannya. Hahaha
DeleteYa ampun, kalian bikin ngiri, pikniknya enak banget sih, semacam mudik ke rumah Simbah tapi belakangnya pantai. Jadi pengen ke rumah mas Sitam nih.
ReplyDeleteWkwkwkwkwkw iya mba. Aku aja pengin ikut lg. Ngahahaha
Deletesangat indah sekalih gan<
ReplyDeleteartikel yang keren
Itu warna terumbu karangnya cakep bener yaa .... warnanya ngejreng kontras 😁
ReplyDeleteindah bnget
ReplyDeleteWah..ini bener-bener private beach dan private boat (meskipun kecil) ceritanya...pasti bisa puas banget tanpa diburu-buru waktu dan agen travel hehehe
ReplyDeletebtw salam kenal mas Aji. :)
Wah ini sangat menarik sekali !
ReplyDeleteSnorkeling sampai kulit gosong wkwkwk