Jika sedang berada di Kota Solo, rasanya sangat rugi jika tidak mencicipi berbagai makanan khasnya. Salah satu yang wajib dicoba adalah Tengkleng. Tengkleng merupakan makanan khas Solo yang berupa potongan tulang
kambing yang masih menempel dagingnya dan dimasak dengan bumbu dan berbagai
macam rempah sehingga menciptakan sebuah sajian yang memiliki cita rasa nikmat. Di sebuah gapura di Pasar Klewer saat jam makan siang kita akan menemukan sebuah kedai makan sederhana yang ramai & dikerumuni oleh para pengunjung. Ya, kedai yang menyajikan menu Tengkleng tersebut merupakan Warung Tengkleng Bu Edi yang cukup populer di dunia kuliner Nusantara.
Gapura Pasar Klewer |
Lokasi Warung Tengkleng Bu Edi |
Warung Tengkleng Bu Edi |
Warung tengkleng Bu Edi ini baru dibuka mulai
pukul 12.30 WIB dan segera habis dalam hitungan jam saja. Saking populernya, banyak pengunjung yang sudah mengantri dan menunggu meski warung belum buka. Selain harus mengantri, pengunjung juga harus rela berbagi tempat dan berdesakan dengan pengunjung lain jika ingin menyantapnya di tempat, karena warung ini memang cukup sempit dengan bangunan semi permanen berukuran sekitar 4x4 meter saja. Tidak sedikit pengunjung yang rela makan sambil berdiri karena tidak mendapat tempat duduk.
Ramainya Warung Tengkleng Bu Edi |
Beberapa pengunjung rela makan berdiri |
Warung Tengkleng Bu Edi juga
dikenal unik karena penyajiannya pada sepincuk daun pisang dan dilapisi kertas
nasi. Untuk 1
pincuk tengkleng lengkap dengan nasinya di hargai Rp25.000,- Pengunjung juga dapat memilih bagian kambing tertentu seperti tulang iga, kaki, sumsum, usus, babat, dll. Dengan catatan, jika persediaan masih ada ya! hahaha
Kwali Tengkleng |
Penyajian Tengkleng |
Soal rasa, hmm patut dicoba! Kuah yang kaya rempah mendominasi, beberapa cabe rawit utuh yang memberikan sensasi pedas, dan yang paling seru adalah kita harus berjuang "mbrakoti" tulang kambing agar dapat memakan sisa daging yang masih menempel. Hmm~
Usaha tengkleng
ini diwariskan turun-temurun dari mendiang nenek Bu Edi dan sekarang dikelola oleh
anak-anaknya. Saat memulai jualan tahun 1971, Bu Edi menggendong dagangannya
selama kurang lebih lima tahun keliling Pasar Klewer.
Nah, ingin mencoba Tengkleng Bu Edi? Selamat mengantri! :)
Baca juga :
1. Selat Solo; Kuliner Khas Kota Bengawan
2. Mencicipi Kelezatan Mie Ongklok; Kuliner Khas Kota Wonosobo
3. Lontong Balap Pak Gendut; Kuliner Khas Surabaya yang Legendaris
Baca juga :
1. Selat Solo; Kuliner Khas Kota Bengawan
2. Mencicipi Kelezatan Mie Ongklok; Kuliner Khas Kota Wonosobo
3. Lontong Balap Pak Gendut; Kuliner Khas Surabaya yang Legendaris
ketinggalan ngicipi kuliner hits ini. sesuk harus bisa ngicipi di sini ya Mas. aku tak ajak reza dulu. hehe
ReplyDeleteAh, makan tengkleng aja mesti nyeret anak karawang dl :D
DeleteTengkelngnya menggoda ya mas
ReplyDeleteNgiler aku ����
Yuhuuu... Ayo kpn kak epin balik Solo? hrs nyicip ini ya :D
DeleteYour blog really reads well.
ReplyDelete