![]() |
Kampung Batik Giriloyo Bantul DIY |
![]() |
Kampung Batik Giriloyo Bantul DIY |
Kampung Batik Giriloyo terletak di Jl. Imogiri Timur km 14, Gazebo Wisata Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Bantul, DIY. Kampung Giriloyo sendiri merupakan sentra batik tulis terbesar di tenggara Jogjakarta yang terdiri dari tiga dusun, yakni Dusun Karang Kulon, Giriloyo, dan Cengkehan. Ratusan masyarakat yang terbagi atas 12 kelompok batik di kampung ini memiliki kemampuan membatik secara turun temurun. Konon, seni kerajinan batik tulis Giriloyo ini sudah ada sejak awal abad 17. Kami kemudian di arahkan ke satu gazebo dimana ada beberapa ibu-ibu tengah sibuk dengan kain putih, canting, dan lilinnya. Batik Giriloyo sendiri lebih banyak menggunakan motif khas Mataraman (Jogja - Solo). Sementara kain yang banyak digunakan merupakan kain katun berjenis primisima yang dikenal kualitas katun terbaik. Untuk membatik satu lembar kain dibutuhkan waktu minimal 1 bulan, tergantung dengan bahan kain yang digunakan, kerumitan motif, dll. Katanya, yang paling sulit adalah membatik di atas kain sutra.
![]() |
Kampung Batik Giriloyo Bantul DIY |
Yang awalnya hanya melihat dan mengamati saja akhirnya kami di persilahkan untuk mencoba. Beberapa diantara kami pun sangat antusias mencobanya. Secarik kain kecil ukuran sapu tangan yang sudah digambar pola mulai mereka batik menggunakan canting. Tak sepandai ibu-ibu di sana memang. Diantara mereka, Mba Dwi terlihat lebih lancar menorehkan lilin pada kainnya untuk ukuran pemula. Sementara yang lain? boleh lah ya... *dikeplak*
![]() |
Kampung Batik Giriloyo Bantul DIY |
![]() |
Kampung Batik Giriloyo Bantul DIY |
![]() |
Abaikan Muka Nyai Jombang -_- |
Selesai membatik, kami kemudian ke bagian pewarnaan. Nah, yang membuat batik Giriloyo ini berbeda adalah penggunaan pewarna alami untuk batiknya, meski tak semuanya. Pewarna sintetis juga terkadang digunakan untuk beberapa kebutuhan. Pewarna alami yang digunakan berasal dari kulit kayu, daun jati, secang, kunyit, dan bahan alami lainnya. Bahan alami ini memiliki kelebihan yakni akan lebih awet, meski warnanya tidak secerah pewarna sintetis. Sangat cocok dengan motif kontemporer yang banyak diangkat oleh batik Giriloyo ini. Bagusnya, limbah air bekas pewarnaan batik di sini sudah dikelola dengan baik dengan cara mengalirkannya ke dalam bak sehingga tidak mencemari lingkungan.
![]() |
Kampung Batik Giriloyo Bantul DIY |
Kain kemudian dimasukkan dalam air pewarna. Kain dicelup sambil digosok perlahan agar pewarna dapat masuk ke seluruh bagian kain. Selanjutnya, kain yang sudah berwarna kemudian dimasukkan dalam air mendidih untuk melunturkan lilin yang menempel. Proses ini dinamakan nglorot. Setelah lapisan lilin hilang dan meleleh, kain kemudian dicuci/dibilas, dan dijemur. Nah, untuk mendapatkan beberapa warna dalam satu kain, proses diulang dari awal. Pantas saja jika butuh waktu lama untuk menghasilkan satu lembar kain batik saja. Bahkan tak jarang butuh waktu berbulan-bulan untuk menghasilkan satu kain batik terbaik.
![]() |
Kampung Batik Giriloyo Bantul DIY |
Setelah melihat proses pewarnaan kami kemudian ke show room untuk melihat berbagai koleksi kain batik. Beragam motif dan warna bisa kita jumpai di sini, dan tentunya bisa kita beli. Harganya mulai dari 300 ribuan hingga jutaan rupiah. Selain itu kita juga dapat menemukan batik yang sudah berbentuk pakaian jadi. Mulai dari motif parang, mega mendung, babon ngendog, dan masih banyak lagi. Untuk pemasaran, Kampung Batik Giriloyo ini tak hanya menjualnya di show room nya saja, namun juga ke berbagai daerah dan via online. Sebelum kami meninggalkan Kampung Batik Giriloyo beberapa teman diberikan kain batik hasil karya mereka yang sudah di warnai. Yah, jadi nyesel deh tidak ikutan mencoba membatik. :(
![]() |
Kampung Batik Giriloyo Bantul DIY |
![]() |
Kampung Batik Giriloyo Bantul DIY |
![]() |
Kampung Batik Giriloyo Bantul DIY |
![]() |
Kampung Batik Giriloyo Bantul DIY |
Kampung Batik Giriloyo ini tak sekedar destinasi wisata biasa, namun juga tempat belajar mengenal lebih dekat kekayaan warisan nenek moyang. Jangan sampai negara lain lebih mengenal kekayaan warisan negara kita dibanding kita sendiri. Jadi, kapan belajar dan mengenal batik lebih dekat di Kampung Batik Giriloyo?
*Tulisan ini merupakan catatan perjalanan yang didapat saat kegiatan #EksplorDeswitaJogja (Eksplor Desa Wisata Jogjakarta) yang diselenggarakan oleh Forum Komunikasi Desa Wisata Provinsi DIY 23-26 Februari 2017.
Kampung Batik Giriloyo
Desa Wisata Wukirsari Imogiri Bantul
Nur Ahmadi (082242775095)
Jazir Hamid (081328628227)
Email : widiastutizuni@gmail.com
www.batikgiriloyo.com
Baca Juga :
1. Suatu Pagi di Kampung Pitu Nglanggeran Gunungkidul
2. Wisata Gua Rancang Kencono dan Air Terjun Sri Gethuk Gunungkidul
3. Off Road Desa Wisata Bejiharjo; Wisata Seru di Gunungkidul
Baca Juga :
1. Suatu Pagi di Kampung Pitu Nglanggeran Gunungkidul
2. Wisata Gua Rancang Kencono dan Air Terjun Sri Gethuk Gunungkidul
3. Off Road Desa Wisata Bejiharjo; Wisata Seru di Gunungkidul
Kamu nggak ikutan batik to ternyata, kirain batik terus ditulis inisial mbak GK.
ReplyDeleteMbok waktu ke sini sekalian beli batik tulis dua helai, siapa tahu mau dibuat sarambitan toh *eh
Syeeeem ngece :D
DeleteMeskipun di bantul, baru pertama kalinya ke sini. Baru pertama kalinya juga nyobain melukis pake malam 😊
ReplyDeleteIya, giriloyo terkenal batik dengan pewarna alaminya karena itu harganya lumayan. Jika kulit kayu, daun jati, secang, kunyit sebagai bahannya, harus muter otak juga yaa untuk warna-warna biru, ungu, pink hmmm pake apa lagi yang alami.
Mungkin dikombinasikan mba, jd misal secang ditambah kunyit jd orange, dll. wkwkwkwk malah ga kepikiran nanya waktu itu :D
DeleteTuh kan, yg orang Jogja aja malah banyak yg blm tau. hahaha
ReplyDeletebatik hasil sendiri boleh dibawa pulang kok, kan bs bt kenang2an :D
Selalu senang sama kegiatan yang kayak gini, apalagi kalau lihat langsung tata cara pembuatan batik dari awal- akhir. Rasanya kalau udah tau gitu pas beli ga tega mau nawar-nawar. :D
ReplyDeleteIya bener. Gmn kalo kita di posisi mereka, rasanya hasil karya gak dihargain ya... hiks
DeleteMbesok nek wes duwe duwek, aku pengen koleksi batik Giriloyoooo :)))
ReplyDeleteCari istri orang Giriloyo aja mas. xixixi
DeleteYaaaaaaaaaaah pdhl sengaja kesini ngarep bisa lihat karya batik tulis masterpiece mu e om
ReplyDeleteWkwkwkwk justru itu, aku gak mau km ketawain kak. xixixi
Deletekenapa ya aku selalu g sanggup beli batik tulis? padahal beli tenun aja sanggup. -__-
ReplyDeleteOke, yang dipuji cukup Mba Dwi aja? aku ga! Dasar kamu ebret.
Btw, aku kasian sama ibunya yang malah nyelesaiin garapanku. Jadinya makin bagus e.
Lah itu kamu aja ngaku kalo yang ngelarin batikmu si Ibu. huhuu trs apanya yg dipuji? :p
DeleteEh aku jg blm pernah beli batik yg asli tulis deh. Duh!
Motif batiknya keren2 yah. Kalo ke Jogja lagi, aku pengin mampir deh
ReplyDeleteKindly visit my blog --> bukanbocahbiasa(dot)com
Itu wisatanya bayar berapa ya mas? Jadi pengen kesana,hehe
ReplyDeleteMenarik.. Btw boleh lihat contoh batik kontemporer yang diproses dengan pewarna alami seperti apa..?
ReplyDelete