Saya termasuk penikmat sebuah gelaran parade atau carnival. Melihat berbagai seni dan kreatifitas yang dipertunjukkan, rasanya begitu menye...

Semarak Parade Jalanan Semarang Night Carnival 2019

Saya termasuk penikmat sebuah gelaran parade atau carnival. Melihat berbagai seni dan kreatifitas yang dipertunjukkan, rasanya begitu menyenangkan. Termasuk saat beberapa waktu lalu saya diundang oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang untuk menyaksikan Semarang Night Carnival yang tentu saja langsung saya iyakan. 

Semarang Night Carnival 2019
Semarang Night Carnival 2019

Sejak beberapa dekade terakhir, negara kita memang semakin ramai dengan parade atau carnival serupa di berbagai kota dan daerah. Sebut saja Jember Fashion Carnival, Solo Batik Carnival, Singkawang Carnival, Semarang Night Carnival, dan carnival lain yang tak kalah semarak. 

Semarang Night Carnival; Pelangi Nusantara

Semarang Night Carnival (SNC) tahun ini sendiri mengambil tema Pelangi Nusantara yang dibagi lagi atas 4 sub tema yakni Wayang (pulau Jawa dan Bali), Indonesia Timur, Sumatera, dan Enggang (Kalimantan). Jumlah pesertanya pun tak main-main banyaknya. Terdiri dari sekitar 69 kontingen kota/daerah di mana masing-masing kontingen membawa puluhan peserta, sehingga ribuan peserta parade memenuhi jalanan. Ditambah lagi SNC tahun ini juga dimeriahkan oleh pawai budaya dari 98 kota anggota APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota se-Indonesia) yang kebetulan sedang mengikuti RAKERNAS di Kota Semarang.


Keramaian Semarang Night Carnival 2019
Keramaian Semarang Night Carnival 2019
Rute jalan yang digunakan untuk parade SNC meliputi Jl Imam Bonjol - Jl Pierre Tendean - Jl Pemuda yang merupakan jalan-jalan utama di Kota Semarang. Peserta dan penonton sudah memenuhi jalanan saat saya dan teman-teman mencari spot untuk mengambil gambar di sekitar panggung utama. Tampak para peserta yang sudah siap memamerkan kecantikan kostum-kostumnya, sementara penonton menyerbu dari arah kanan dan kiri demi bisa berfoto dengan peserta favoritenya. Rasanya warga se-Semarang tumplek-blek di jalanan malam itu. Sempat menunggu cukup lama bahkan sedikit molor dari waktu yang sebelumnya ditentukan, tapi akhirnya parade yang ditunggu-tunggu pun dimulai.

Defile Wayang

Pasukan marching band dan wakil peserta sesuai tema menjadi pembuka. Gemuruh alat musik marching band memang tak pernah salah menjadi pembuka acara untuk menaikkan euforia sebuah acara carnival. Sorakan dari arah penonton semakin suasana malam itu semakin pecah. Apalagi pembawa acara yang tak kalah heboh saat membacakan nama kota/daerah kontingen.

Defile Tema Wayang Semarang Night Carnival 2019
Defile Tema Wayang Semarang Night Carnival 2019
Defile pertama yang tampil mengusung tema wayang. Kostum-kostum yang didominasi warna emas, coklat, dan hitam tampak sangat elegan diperagakan oleh para peserta sambil berlenggak-lenggok di jalan bak di atas catwalk. Saya sempat mengabadikan penampilan mereka beberapa. Sayang banyak yang miss focus sehingga hasilnya sedikit blur dan tidak maksimal.

Defile Indonesia Timur

Defile berikutnya yaitu Indonesia Timur, di mana untuk tema ini mereka mengusung Papua sebagai penampilan utama dengan warna yang identik dengan hitam, coklat, dan putih. Sayangnya tangkapan lensa saya cukup payah pada tema ini sehingga tak ada foto yang bisa saya pamerkan.

Defile Sumatera

Selanjutnya ada penampilan dari defile yang warnanya paling menyala di antara lainnya. Sumatera. Warna emas, merah, dan hitam khas Minangkabau menjadi ciri barisan defile Sumatera. Kostumnya pun terlihat sangat "minang" dengan hiasan kepala yang pasti akan mengingatkan kita dengan rumah-rumah khas tanah minang ini.

Defile Sumatera, Semarang Night Carnival 2019
Defile Sumatera, Semarang Night Carnival 2019

Defile Enggang

Terakhir adalah defile yang menurut saya paling menyita perhatian, Enggang. Enggang merupakan burung khas Kalimantan khususnya di suku dayak yang sudah cukup langka & dilindungi oleh negara. Enggang menjadi tema yang diusung oleh defile Kalimantan. Kostumnya didominasi oleh warna putih, kuning, hitam, orange, hitam, dan hijau. Kostum yang paling colorfull sehingga cukup mencolok di antara lainnya.

Defile Kalimantan, Semarang Night Carnival 2019
Defile Kalimantan, Semarang Night Carnival 2019
Bukan hanya menampilkan kostumnya yang cantik saja. Para peserta juga diberikan waktu di depan panggung untuk mempertunjukkan tari-tarian atau kesenian dari daerah asalnya. Rata-rata hampir semua peserta menampilkan tarian, tapi untuk defile Kalimantan khususnya yang berasal dari Singkawang, mereka menampilkan pertunjukan semacam debus. Jeruji-jeruji besi tampak ditusukkan ke pipi hingga tembus di sisi lainnya. Saya dibuat merem melek menyaksikannya.

Sesaat, saya seperti bukan lagi sedang menyaksikan Semarang Night Carnival, melainkan Singkawang Carnival. Lumayan, setidaknya bisa mengobati sedikit rasa penasaran saya dengan carnival yang ingin saya lihat dari beberapa tahun terakhir tersebut. Pertunjukan ini membuat decak kagum para penonton di sekitar panggung dan meresponnya dengan tepuk tangan yang meriah. 

Defile Kalimantan, Semarang Night Carnival 2019
Defile Kalimantan, Semarang Night Carnival 2019

Parade pun terus berlanjut dengan peserta dari berbagai kota dan daerah lainnya. Beragam kostum dengan warna, corak, motif, dan tema mereka peragakan satu persatu dengan sangat elegan. Saking ramainya, banyak penonton yang merangsek ke jalanan yang sebelumnya ditutup. Petugas pun tak bisa berbuat banyak. Dari yang awalnya hanya satu barisan penonton, menjadi dua, tiga, bahkan hingga lima barisan. Meski kurang tertib, bagaimana pun juga indikator kesuksesan sebuah event adalah antusiasme penonton. Dan saya rasa, Semarang Night Carnival 2019 mampu mengundang animo masyarakat sehingga patut untuk diapresiasi dengan dua jempol atas kesuksesan penyelenggaraannya.

Semarang Night Carnival 2019
Semarang Night Carnival 2019
Semarang Night Carnival 2019
Semarang Night Carnival 2019
Semarang Night Carnival 2019
Semarang Night Carnival 2019
Semarang Night Carnival 2019
Waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam lebih saat peserta yang memasuki panggung utama adalah peserta nomor urut 20an. Penonton yang sudah tak bisa lagi dikendalikan akhirnya memaksa kami untuk mundur dan menyimpan kamera. Kami pun memilih untuk kembali ke hotel dengan berjalan kaki sambil melihat peserta dari kota dan daerah lain yang masih berada di barisan belakang. Sempat melihat peserta dari Surakarta yang tentunya membawa kostum Solo Batik Carnival, sayangnya saya tak bisa mengabadikannya karena penerangan yang kurang dan ramainya kerumunan penonton. Tak apa, saya masih bisa menyaksikan mereka di event lainnya. 

Terlepas dari kekurangan Semarang Night Carnival 2019, saya tetap saja mengagumi mereka, baik panitia penyelenggara ataupun para peserta. Semarang Night Carnival 2019 tidak hanya menyajikan kostum "ala-ala" tetapi juga kreatifitas dalam merepresentasikan keanekaragaman bangsa serta kerja keras sehingga event ini bisa terlaksana dengan sangat gempita. Pada akhirnya, sampai jumpa tahun depan di Semarang Night Carnival 2020 dengan kostum yang lebih spektakuler dan pertunjukkan yang lebih semarak!

*Tulisan ini merupakan catatan perjalanan yang didapat saat kegiatan Famtrip Blogger yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Semarang 3-4 Juli 2019.

Baca Juga :



4 comments:

  1. Seru banget bisa liat parade carnival gitu, kalo ada di deket sini, pasti aku ikut nonton juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, aku pun suka liat parade begini. Apalagi kalau tema kostumnya ganti2. Slalu penasaran, "apalagi ya?" gitu. hihi

      Delete
  2. ngeri om..blogger hits semarang sekarang..

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung & berkenan meninggalkan komentar :)