Kota Boyolali selain dikenal sebagai Kota Susu juga dikenal sebagai kota yang memiliki panorama alam yang sangat indah. Hal tersebut tidaklah mengherankan, sebab kota ini secara geografis terletak di dua lereng gunung, yakni Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Bagi para pendaki, kota ini sudah tak asing karena salah satu jalur pendakian kedua gunung tersebut berada di kota ini, yakni jalur Selo Boyolali. Siapa tak sepakat jika kedua puncak gunung tersebut, baik Gunung Merapi ataupun Gunung Merbabu memanglah surganya para pendaki. Berada di puncak Gunung Merbabu, kita akan disajikan panorama gagahnya Gunung Merapi, pun sebaliknya. Lalu, bagaimana bagi mereka yang bukan seorang pendaki yang ingin menikmati salah satu gunung dari gunung lainnya? Nah, kita masih tetap bisa melakukannya. Meski tidak sampai puncak, namun panorama yang disajikan cukup mengobati rasa penasaran, menikmati panorama gunung dari ketinggian. Bukit Gancik, atau Gancik Hill Top adalah salah satu pilihannya. Wisata baru di Boyolali ini menawarkan panorama Gunung Merapi dan Kota Boyolali dari ketinggian yang bisa dicapai siapapun tanpa harus melakukan pendakian yang sulit.
Gancik Hill Top Selo Boyolali |
Bukit Gancik berada di kaki Gunung Merbabu dikawasan Selo, Boyolali. Untuk menuju bukit ini cukuplah mudah. Kita hanya perlu mengikuti jalur menuju bascamp pendakian Selo Gunung Merbabu. Rutenya, dari Boyolali Kota menuju jalur SSB (Solo-Selo-Borobudur) melewati Cepogo hingga Selo. Kemudian ikuti petunjuk ke basecamp Merbabu/Bukit Gancik.
Untuk masuk ke Bukit Gancik, kita hanya perlu membayar tiket masuk sebesar Rp5.000,-/orang. Sedangkan motor bisa kita parkirkan di rumah warga di jalur pendakian bukit ini. Biasanya, pengunjung akan memarkirkan kendaraan di rumah warga paling ujung, dan kita hanya perlu membayar uang parkir sebesar Rp2.000,- saja. Selanjutnya, kita dapat melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Butuh waktu sekitar 30 menit saja dari tempat parkir hingga Bukit Gancik ini. Aksesnya berupa jalan bersemen dengan tanjakan yang lumayan, meski terkadang menemui jalan yang sedikit lebih landai. Selama perjalanan, kita akan disajikan pemandangan hijaunya ladang sayur di kiri dan kanan. Saat sudah hampir sampai, jalan bersemen akan berganti dengan jalan tanah yang jika hujan akan becek dan licin. Sebenarnya, jika tak ingin atau tak kuat mendaki dengan berjalan kaki, kita punya opsi lain. Pertama kita dapat membawa motor hingga Bukit Gancik. Namun opsi ini hanya saya sarankan untuk yang bermotor tangguh. Jika tidak, bersiaplah mesin motor overheating. Opsi kedua adalah paling mudah. Naik ojek motor! Yapz, disini banyak ojek motor yang menawarkan jasanya. Kita hanya perlu membayar Rp10.000,- sekali jalan (naik atau turun). Yang membuat saya heran, motor yang dipakai para tukang ojek ini adalah motor yang cukup tua, namun bisa mengangkut satu pengunjung.
Saya sendiri sudah 2x ke Bukit Gancik, pertama beberapa waktu yang lalu, namun baru setengah perjalanan saya putuskan untuk kembali turun. Ini selain motor saya tak kuat menanjak juga karena sudah kelelahan untuk berjalan kaki, sebab sebelumnya saya sudah ke omah bambu di New Selo. Nah kesempatan kedua adalah minggu lalu saat mengantarkan teman dari Bukittinggi yang sedang berkunjung ke Boyolali. Saya beserta 3 teman yakni Mba Haya, Mba Mini, dan Uni Anita berangkat sekitar pukul 10 pagi dari Boyolali Kota. Perjalanan ke Selo sendiri hanya perlu waktu sekitar 30 menit perjalanan. Saat sampai di rumah warga yang juga dijadikan sebagai tempat parkir, kami sempat ditawari jasa ojek, namun kami memilih untuk mencoba berjalan kaki. Lumayan untuk irit olahraga.
Benar saja, meski kabut cukup tebal dan pandangan terbatas, namun perjalanan kami saat itu tak terasa capeknya. Sekitar 30 menit kemudian, saat kabut mulai hilang, bukit gancik sudah terlihat tepat di atas kami. Tinggal satu kelokan saja, kami sudah sampai.
Sayangnya, meski kabut sudah berlalu, namun langit masih enggan untuk menampakkan warna birunya. Kami harus cukup puas melihat panorama pegunungan dengan background langit abu. Yah, kurang cantik maksimal memang, tapi tak apa. Di Bukit Gancik ini, terdapat gardu-gardu pandang yang terbuat dari kayu dan bambu yang menghadap ke arah Gunung Merapi. Bangunan ini merupakan hasil swadaya masyarakat setempat yang bertujuan untuk menggali potensi dan meningkatkan pariwisata daerah tersebut. Selain pemandangan Gunung Merapi, kita juga dapat melihat Gunung Lawu di arah timur, dan tentunya pemandangan Kota Boyolali, Solo, dan sekitarnya terlihat dari sini saat cuaca cerah.
Berada di atas gardu pandang ini bagi saya cukup menantang. Bukit Gancik sendiri berada di ketinggian 2000Mdpl, sedangkan bangunan gardu tingginya hingga 10 meter. Selain tinggi, angin juga sering datang menerpa hingga menggoyangkan gardunya. So, saat berada di atasnya, kita diwajibkan untuk terus waspada. Apalagi di gardu ini belum ada alat pengaman yang memadahi.
Udara pegunungan yang sejuk cenderung dingin, membuat kami ingin menikmati hidangan yang hangat. Beruntung, di Bukit Gancik ini sudah cukup banyak penjual makanan seperti mie instan, cilok, gorengan, dll. Wah, makin sedaaaap rasanya.
Nah, sudah tahu kan dimana dan bagaimana menikmati Gunung Merapi lebih dekat tanpa harus mendaki? :)
Nah, sudah tahu kan dimana dan bagaimana menikmati Gunung Merapi lebih dekat tanpa harus mendaki? :)
yang pake jilbab pacar apa istrinya mas? :D
ReplyDeleteEmmmm nganuuuu mas... Presiden zimbabwe siapa namanya mas? :D *kabur
DeleteIni dekat basecamp selo? Aku agak bingung hahahhahah, maklum naik gunung baru sekali kakakakakka.
ReplyDeleteIyap, deket bgt. Sejalur. Nanti sbelum basecamp belok kiri mas
DeleteWah pemandanganya mantap
ReplyDeleteWah pemandanganya mantap
ReplyDeleteYuk, visit Boyolali mas. :D sayang itu pas mendung. Kalo cerah makin mantap. Hehee
Delete*uhuk* kok tumben pipinya gak ditampilin :3
ReplyDeleteKan uda ada pipi lain :3
DeleteNikmatin sunset di sini kayaknya bakalan indah. Nice post ms
ReplyDeleteKalo sunset kayaknya kurang pas mba, karena ini memghadap timur-selatan. Kalo sunrise iya, keren bgt. :)
DeleteKayaknya Uti sama Akung hrs segera ke TKP nih menarik sekali tempwtnya
ReplyDeleteHati2 uti, naik ojek aja biar ga capek. Cukup 10rb saja. :D *malah promo. Hahaa
Delete30menit aja? Asiiikk.. Mau coba juga ahh kapan2 ��
ReplyDeleteIyappp... 30menit doang, dan pemandangan indah slama perjalanan. Asik kan :)
DeleteYa Allah..bagus banget ya Mas Aji panoramanya..ckckckkc.
ReplyDeleteSayang itu kurang maksimal krn mendung
DeleteJenenge saruuuuuuuuuuuu..................
ReplyDeleteHah??? apaneeee :o
DeleteJalan dari boyolali ke selo sdh mulus mas? Tahun lalu sy lewat kayak kali asat.....
ReplyDeleteSdh bagus sekarang :)
DeleteAku yang boyolali malah belum ke sini :(
ReplyDeleteHahaha biasanya gt mas. Ntar ksananya pas ada tmn luar kota minta antar :p
Deletemasukin daftar kunjungan selanjutnya nih kalo pas ke boyolali
ReplyDeleteHah??? Serius mo gowes dr Jogja sampe sini kak? :o
DeleteBagus mas viewnya,
ReplyDeleteJuga kita harus sedikit berjalan, jadi tidaklah terlalu manja untuk menikmati pemandangan :D
Hahaha iya mas, bs buat treking ala ala :D
Deleteseru juga ya mbak foto terakhirnya pengen membuat ke sana...
ReplyDelete