Saat mencoba
KA Railbus Batara Kresna, saya memiliki waktu 4 jam di Wonogiri. Hal ini saya manfaatkan untuk mengunjungi Gunung Gandul yang tidak jauh dari St Wonogiri. Sebelumnya, saya sempatkan terlebih dahulu untuk sarapan soto yang berada di depan stasiun, karena saya akan menempuh perjalanan dengan berjalan kaki.
Gunung Gandul terletak di Kelurahan Giriwono, Kabupaten Wonogiri, sekitar 4 km dari stasiun Wonogiri, atau 1 jam perjalanan dengan berjalan kaki. Meski tidak ada plang khusus yang menunjukkan arah jalan Gunung Gandul, namun rutenya sangat mudah. Saya cukup 2X bertanya pada warga sekitar. Tidak ada angkutan umum menuju Gunung Gandul, kecuali ojek.
|
Pemandangan kota Wonogiri dari puncak gunung gandul |
Rute Gunung Gandul Dari Stasiun Wonogiri :
Keluar dari stasiun Wonogiri, ambil arah kiri melewati terminal sampai ketemu perempatan. Dari perempatan ambil kiri sampai ketemu perempatan lagi, dan ambil arah kanan. Jalan lurus sampai mentok, naik tangga melewati semacam kebun warga, dan kemudian ambil kiri. Dari situ ikuti jalan (menanjak dan kemudian turunan) sampai ketemu dengan pertigaan. Ambil jalan menanjak ke arah kiri. Ikuti jalan sampai ketemu tanah datar yang terdapat semacam warung. Lanjutkan perjalanan dengan ambil kanan, ikuti jalan. Sampai di tempat parkir, kita masih trekking dengan tangga semen. Selanjutnya, kita harus memanjat batu besar hingga puncak.
|
Setelah dari perempatan pertama belok kiri, ketemu perempatan ini, ambil kanan |
|
Kondisi jalan yang menanjak |
|
Pertigaan ini ambil kiri |
Tidak ada pungutan biaya apapun untuk naik ke Gunung Gandul ini. Meski sudah cukup baik akses menuju Gunung Gandul, sayangnya terlihat kurang terawat dan kurang diperhatikan. Terlihat dari jalan aspal yang sudah mulai rusak terkelupas, beberapa coretan hasil tindak vandalisme, dan tidak adanya petugas yang berjaga. Saat saya berkunjung, hanya terlihat 6 orang pengunjung, 3 diantaranya berseragam SMA. Suasananya pun benar-benar sangat sepi. Suasana yang sepi, membuat Gunung Gandul terasa sedikit mistis.
|
Dinding tebing yang tidak luput dari tindak vandalisme |
|
Bangunan gubuk seperti warung tutup |
|
Sampai diparkiran harus trekking lagi tangga semen |
Menurut informasi yang saya terima, Gunung Gandul juga dijadikan tempat oleh umat kristiani untuk prosesi jalan salib saat hari paskah. Tidak hanya dari Kabupaten Wonogiri tetapi juga banyak warga dari luar kota hadir ke Gunung Gandul untuk menyaksikannya. Tidak mengherankan jika prosesi Jalan Salib Gunung Gandul diajukan menjadi salah satu objek wisata spiritual Kabupaten Wonogiri. Setelah trekking tangga bersemen, kita sampai di puncak pertama. Disini, kita bisa menikmati view kota Wonogiri, namun hanya satu sisi saja. Sedangkan untuk menikmati seutuhnya, kita masih harus memanjat batu. Untuk hal ini, kita harus benar-benar waspada dan penuh kehati-hatian.
|
Batu yang harus dipanjat untuk ke puncak |
Berada di puncak Gunung Gandul, kita dapat menyaksikan pemandangan yang luar biasa indah. Pemandangan kota Wonogiri ditambah indahnya waduk gajah mungkur dan gugusan gunung seribu membuat kombinasi yang sempurna. Mata benar-benar dimanjakan saat memandang ke sudut manapun.
|
Waduk gajah mungkur terlihat dari puncak gunung gandul |
|
Gugusan gunung seribu |
Sayangnya, dengan potensi yang dimiliki Gunung Gandul sebagai objek wisata di kota Wonogiri, Gunung Gandul tidak memiliki fasilitas yang memadahi. Saya berharap pemerintah setempat dan dinas terkait semakin memberikan perhatian untuk Gunung Gandul ini. Nah, jika berkunjung ke Kota Wonogiri, sudah tau kan tempat wajib yang harus dikunjungi selain waduk gajah mungkur? Selamat menjelajah ya! :)
Baca juga :
1. Bukit Gancik; Menikmati Panorama Gunung Merapi Lebih Dekat
2. Gunung Api Purba Nglanggeran, Trekking di Tebing Batu ala Film 127 Hours
3. Cianjur Punya Situs Yang Konon Lebih Tua Dari Piramida Mesir! Situs Megalith Gunung Padang!
wah seru ya, wonogiri kapan-kapan mampir ah
ReplyDeletehallo qa salam kenal jangan sungkan mampir ke blog alay saya di www.travellingaddict,com
Yups! Harus mampir kesini kalau maen wonogiri mas. slm kenal jg ya, terimakasih sudah berkunjung :)
DeleteThis comment has been removed by the author.
Deletehai kakak salam kenal ya..blogsnya keren loch...kapan2 naik railbus bareng ya
ReplyDeleteHahaha Salam kenal kak ana... ayoklah, kapan? siapppp... hihihi makasi sudah mampir ya :)
DeleteWah aku baru tau ni, pdhl ini kampung mama ku hihihiii... Thx postingan nya mas next time kl ada yg bagus2 di Wonogiri posting lg ya soalnya kl mudik ga pnh kemana mana bingung ga tau tempat yg bagus utk foto2 hehehee...
ReplyDeleteWah aku baru tau ni, pdhl ini kampung mama ku hihihiii... Thx postingan nya mas next time kl ada yg bagus2 di Wonogiri posting lg ya soalnya kl mudik ga pnh kemana mana bingung ga tau tempat yg bagus utk foto2 hehehee...
ReplyDeleteSiap mba vini... pasti di posting nanti. terimakasih sdh mampir blog saya ya :)
DeleteWih keren, baru tau padahal sering kesana hehehe nice info kak!
ReplyDeleteSiapp mas irham, trimakasih sdh mampir blog sy ya :)
Deletebaru ngerti :)
ReplyDeletebiasa mmpir lewat ato skedar mkn mie ayamny yg enak itu aj :)
yuk kapan hunting foto bareng kakkk? :3 aku fotoin maksudnya :v :)))
Deletekakak..koq bahasnya rada jorok..masa "menelanjangi"...saruuuu...
ReplyDeleteYang jorok bukan bahasanya kak... tp pikirannya. hihihi sering2 mampir di blog sy ya kak ch :D
DeleteWah padahal saya orang wonogiri asli tapi malah belum pernah kesitu.... hehehehehe
ReplyDeleteMakasih postingannya Kak
Ayo, warga Wonogiri support potensi wisata nya... hihihi
DeleteWah keliatannya kok gampang gitu hahaha.
ReplyDeleteSiplah kalo gini iseng-iseng naik batara kresnanya bisa dijalankan. Wkwkwk.
Kalo telat kereta terakhir bisa langsung melipir terminal.
hahaha kuy lah!
Delete