1.   Gunung Api Purba Nglanggeran. Puncak Gunung Api Nglanggeran Gunungkidul Gunung Api Purba Nglanggeran memang menjadi destinas...

Lima Tempat Menarik yang Wajib Kamu Kunjungi di Desa Wisata Nglanggeran Gunungkidul

1. Gunung Api Purba Nglanggeran.

Puncak Gunung Api Nglanggeran Gunungkidul
Puncak Gunung Api Nglanggeran Gunungkidul
Gunung Api Purba Nglanggeran memang menjadi destinasi utama di desa wisata ini. Gunung dengan ketinggian sekitar 700 Mdpl ini terbentuk dari pembekuan magma yang terjadi kurang lebih 60 juta tahun yang lalu dan tersusun oleh batuan beku berupa andesit, lava dan breksi andesit. Butuh waktu satu hingga dua jam trekking untuk menuju puncaknya.

Jalur pendakian gunung api purba Nglanggeran merupakan jalan setapak yang berupa anak tangga dan bebatuan. Bahkan kita juga harus melewati sebuah celah tebing batu besar yang sempit dan hanya dapat dilewati oleh satu orang saja. Di sini kita juga dapat menemukan sebuah batu yang berada di antara celah tebing dan mengingatkan kita pada satu film 127 hours, sebuah film garapan Danny Boyle yang menceritakan tentang seorang pendaki yang terjebak selama 127 jam dengan tangan yang terhimpit oleh sebuah batu besar di antara dua tebing di Utah. 


Gunung Api Nglaggeran Gunungkidul
Gunung Api Nglaggeran Gunungkidul
Di puncak, terdapat camping ground yang biasa dijadikan tempat untuk mendirikan tenda, sehingga banyak pengunjung yang sengaja mendaki gunung ini sekaligus bermalam. Pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk menikmati pemandangan. Selain sunrise yang mempesona, kita juga akan disajikan pemandangan Gunungkidul dari atas ketinggian. Tidak hanya gunung batu dan pepohonan hijau, kabut tipis juga terlihat indah berada di sela-sela perbukitan.

Jika tidak sanggup untuk mendaki gunung ini hingga puncak, saat ini juga tengah dikembangkan taman prasejarah yang berada tak jauh dari pintu masuk. Pengunjung hanya perlu berjalan sekitar 5 menit melewati beberapa anak tangga. Berbagai replika tulang dan telur dinosaurus yang menggambarkan zaman prasejarah dapat kita temukan ditempat ini. Pengunjung pun dapat melakukan aktifitas swafoto tanpa harus susah payah mendaki hingga puncak.

Taman Prasejarah  Gunung Api Nglaggeran Gunungkidul

2. Embung Nglanggeran

Embung Nglanggeran Gunungkidul
Embung Nglanggeran Gunungkidul
Dari Gunung Api Purba Nglanggeran sayang sekali jika tidak sekalian mampir ke Embung Nglanggeran yang hanya berjarak sekitar 2 km dan dapat ditempuh kurang dari 10 menit. Embung sendiri merupakan sebutan telaga buatan dalam bahasa Jawa. Sejak diresmikan pada bulan februari 2013, selain digunakan sebagai sumber pengairan juga menjadi tujuan wisata alternatif di Jogjakarta. Hal ini karena Embung Nglanggeran yang berada di lokasi atas bukit memiliki pemandangan yang indah nan elok.

Sunset Embung Nglanggeran Gunungkidul
Sunset Embung Nglanggeran Gunungkidul
Di Embung Nglanggeran ini kita dapat menikmati pemandangan dengan latar gunung api purba di satu sisi, sementara di sisi lain kita dapat melihat perbukitan dan dataran yang lebih rendah. Beberapa saung dan gardu pandang juga telah dibangun di sekeliling embung, sehingga pengunjung semakin nyaman berlama-lama berada di sini. Waktu yang tepat untuk menikmati embung nglanggeran adalah pada saat sore hari karena kita dapat menikmati pemandangan matahari terbenam yang sangat menawan.


3. Air Terjun Kedung Kandang

Air Terjun Kedung Kandang Nglanggeran
Air Terjun Kedung Kandang Nglanggeran
Tidak jauh dari Embung Nglanggeran, kita dapat menjumpai Air Terjun Kedung Kandang. Setelah keluar dari kawasan embung dan sampai di jalan beraspal, kita tinggal belok kanan sekitar 200 meter, dan plang petunjuk menuju air terjun ini sudah terlihat di sebelah kiri jalan.

Untuk menuju air terjun musiman ini butuh sedikit usaha, pasalnya kita harus berjalan kaki melewati jalan setapak dan pematang sawah yang lumayan menguras tenaga. Namun selama perjalanan kita tak akan pernah merasa bosan karena hamparan terasering sawah ala ubud tersaji memanjakan mata.

Air Terjun Kedung Kandang Nglanggeran
Air Terjun Kedung Kandang Nglanggeran
Air terjun ini pun berundak dan terbagi atas beberapa tingkat. Sayangnya, sebagai air terjun musiman, debet airnya tak pernah sama. Waktu yang tepat untuk mengunjunginya adalah saat musim penghujan, sementara di musin kemarau kita harus puas dengan debet air yang relatif kecil.

4. Kampung Pitu

Mbah Redjo Dimulyo Juru Kunci Kampung Pitu Nglanggeran
Mbah Redjo Dimulyo Juru Kunci Kampung Pitu Nglanggeran
Desa wisata selalu memiliki kearifan local yang tak pernah habis untuk dikulik, termasuk desa wisata Nglanggeran ini yang memiliki kampung pitu dengan cerita dan mitos yang menarik. Kita dapat berkunjung ke rumah Mbah Redjo Dimulyo, juru kunci Kampung Pitu yang konon sudah berusia satu abad. Menurutnya, kampung pitu ini dijaga oleh penunggu yang mereka sebut dengan "Mbah Jenggot". Wajib hukumnya untuk para pengunjung yang datang ke Kampung Pitu memberikan salam dan bersikap sopan. Istilah dalam bahasa jawa "kudu kulonuwun" (harus permisi) atau akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

Menurut kepercayaan warga setempat Kampung Pitu hanya dapat dihuni oleh tujuh kepala keluarga saja. Jika lebih dari tujuh, maka akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, seperti anggota keluarga yang sakit-sakitan, sering bertengkar, dll. Oleh karena itu setiap anggota keluarga yang sudah berkeluarga dan membuat kepala keluarga baru, biasanya akan turun dari Kampung Pitu ke kampung Nglanggeran lain di bawah, atau merantau ke Kota. Sebaliknya, jika kepala keluarga berkurang, maka kepala keluarga turunannya akan menggenapi.

Puncak Watu Bantal Nglanggeran Gunugkidul
Puncak Watu Bantal Nglanggeran Gunungkidul
Selain dapat mengenal sejarah kampung pitu yang menarik, di sini kita juga dapat menikmati panorama alam dari puncak watu bantal, dan beberapa puncak gunung lainnya yang masih berada di kawasan yang sama. Panorama yang ditawarkan hampir serupa dengan yang ada di puncak Gunung Api Purba Nglanggeran.

Sebutan Kampung Pitu sendiri sebenarnya baru ada sekitar tahun 2015 lalu dan secara administrasi Kampung Pitu ini bukan merupakan sebuah kampung melainkan merupakan satu lingkup RT saja yang berisikan 9 rumah, 7 kepala keluarga, dengan 25 jiwa.


5. Griya Cokelat

Griya Cokelat Nglanggeran Gunungkidul
Griya Cokelat Nglanggeran Gunungkidul
Desa wisata Nglanggeran dikenal juga sebagai sentra penghasil kakao di Gunungkidul. Tak heran jika kita akan sering menjumpai tanaman yang merupakan bahan baku coklat ini di kebun-kebun warga. Total luas lahan kebun kakao yang dimiliki desa wisata Nglanggeran ini sekitar 101 Ha.

Dengan potensi yang dimiliki, kelompok tani setempat berinovasi dengan mengolah kakao menjadi beragam jenis makanan dan minuman cokelat olahan khas Nglanggeran. Tujuannya selain memanfaatkan hasil kebun kakao yang melimpah, juga dapat menambah nilai ekonomi kakao itu sendiri.

Produk olahan cokelat dari Griya Cokelat juga sangat beragam di antaranya cokelat bubuk seduh dengan varian Chocomix, Chocomix-Classic, Chocomix-FFEE, Chocomix-Tawa, Chocomix-Ice. Lalu ada pula Cokelat batangan dengan varian Chocomix-Bar, Chocomix-Coconut Milk Praline, Chocomix-Peanut Milk Praline, Chocomix-Dodol Milk Praline. Sementara untuk olahan cokelat makanan ada Bubuk Cokelat, Dodol Cokelat dan Salut Pisang Cokelat.

Olahan Griya Cokelat Nglanggeran Gunungkidul
Olahan Griya Cokelat Nglanggeran Gunungkidul
Nah, menarik bukan? Desa Wisata Nglanggeran ini memiliki potensi yang komplit. Mulai dari wisata alam, buatan, hingga industri yang patut untuk dipelajari. Jadi, jika berkunjung ke desa wisata ini, jangan sampai kelewat mengunjungi ke lima tempat menarik tersebut ya!

*Dokumentasi diperoleh saat live in di Desa Wisata Nglanggeran selama tiga hari dua malam bersama Bayu Perdana (pemenang lomba yang diselenggarakan oleh @mobileq_id dan @pesonaid_travel) 2 – 4 Agustus 2017.

  

11 comments:

  1. Kok tumben kamu nggak foto ala-ala di watu bantal?
    Griya Cokelat sekarang udah ada beberapa gazebo katanya. Jadi penasaran mau ke sana lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Foto donggg... tapi gak publish. hahaha
      Iya, ada gazebo, sayang itu gak ke foto. tepat di sebelah depan kanan.

      Delete
  2. udah lama gak menjamah nglanggeran, rupanya sudah berubah banyak ya. aku mau coklatnyaaaaa...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha beli sendiri ah, aku juga doyan. wkwkwkwk hayuk bibuk ajak bre ngecamp di nglanggeran. :D

      Delete
  3. foto sunsetnya kok ada bayangan hitam apa sih itu mas?
    sebenernya di embung tuh boleh berenang gak sih? gak boleh ya? wkwk

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha penampakan itu, abaikan saja. Wkwkwkwk
      Gak boleh woiii... mancing aja gak boleh kok -_-

      Delete
  4. Air terjun Kedung Kandang tuh yg dulu kita gagal ke sana ya abis dari Kampung Pitu? Yg begitu denger jaraknya, Aya langsung emoh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ahahaha iyes, lumayan bgt sih trekkingnya. Kalo waktu itu jd, bakalan nyita waktu, makin molor kita. wkwkwk

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung & berkenan meninggalkan komentar :)