Dari GWK di Jl. Raya Uluwatu, kami lanjut ke Jl. Nakula tepatnya Dream Museum Zone (DMZ) di Jl. Nakula No. 33x, Legian, Kuta. Di museum in...

Serunya Foto Berbagai Pose di Museum 3D DMZ (Dream Museum Zone) Bali

Dari GWK di Jl. Raya Uluwatu, kami lanjut ke Jl. Nakula tepatnya Dream Museum Zone (DMZ) di Jl. Nakula No. 33x, Legian, Kuta. Di museum ini kita dapat menikmati berbagai seni ilusi 3D yang berasal dari korea dan dikembangkan ke seluruh dunia, termasuk di Bali, Indonesia. Museum ini mulai dibuka untuk umum sejak 12 April 2014 lalu dan menjadi salah satu alternative wisata di Bali.


7 coment�rios:

Terima kasih sudah berkunjung & berkenan meninggalkan komentar :)

Masih di daerah Badung Bali, tepatnya di Jalan Raya Uluwatu, Bukit Unggasan, Jimbaran. Tujuan kami selanjutnya yaitu Patung Garuda Wisnu Ke...

Menyaksikan Balinese Dance di Garuda Wisnu Kencana

Masih di daerah Badung Bali, tepatnya di Jalan Raya Uluwatu, Bukit Unggasan, Jimbaran. Tujuan kami selanjutnya yaitu Patung Garuda Wisnu Kencana atau yang biasa disebut GWK. Patung raksasa yang berwujud Dewa Wisnu dan Burung Garuda ini sudah menjadi salah satu destinasi wajib oleh wisatawan saat berkunjung ke Pulau Dewata. GWK sendiri berjarak sekitar 40 km dari Denpasar. 

Patung Dewa Wisnu di GWK

10 coment�rios:

Terima kasih sudah berkunjung & berkenan meninggalkan komentar :)

Hari pertama di Pulau Bali, saya diajak ke sebuah pantai yang berada di Desa Kutuh, Kabupaten Badung yakni Pantai Pandawa. Pantai ini diken...

Meleleh di Pantai Pandawa Bali

Hari pertama di Pulau Bali, saya diajak ke sebuah pantai yang berada di Desa Kutuh, Kabupaten Badung yakni Pantai Pandawa. Pantai ini dikenal dengan sebutan Secret Beach oleh wisatawan asing, sedangkan masyarakat sekitar biasa menyebutnya dengan Pantai Kutuh. Pantai Pandawa dapat ditempuh sekitar 1 jam perjalanan dari Bandara Ngurah Rai. Sedangkan kami pagi itu berangkat dari villa kami di daerah Kuta. Pantai Pandawa disebut Secret Beach karena terletak di balik tebing kapur yang cukup tinggi sehingga cukup tersembunyi, meski sekarang ini sudah tak menjadi rahasia lagi karena sudah diketahui oleh masyarakat umum tentang keberadaan dan keindahannya. Bahkan karena keindahan Pantai Pandawa dengan tebing kapurnya, tak jarang tempat ini dijadikan sebagai setting cerita FTV.

Pantai Pandawa Bali

Saat sampai di Pantai Pandawa, komentar pertama saya adalah, panas. Udara di Pantai Pandawa sangat panas dan terik, mungkin inilah salah satu alasan kenapa Pantai Pandawa cukup digemari oleh wisatawan asing. Awalnya mobil kami parkir di atas, tepatnya di depan tebing bertuliskan Pantai Pandawa. Di tebing ini pula terpahat lima patung Pandawa dan Kunti. Kami sempatkan berfoto di depan tulisan tersebut. Hanya beberapa jepretan saja, dan sesaat kemudian kami berlarian kembali ke mobil karena kepanasan. :D

Patung Bima salah satu Patung Pandawa Lima di tebing
Mungkin pantai ini salah satu pantai terpanas yang pernah saya kunjungi. Apalagi saat itu memang sedang puncak musim kemarau. Meleleh rasanya. AC mobil pun sampai tak mampu lagi mendinginkan badan. Kami kemudian meluncur turun ke area parkir, dan mampir di sebuah warung untuk sarapan. Tapi percaya atau tidak, makanan Bali itu emang semua enak, sampe nasi bungkus saja rasanya pengin nambah (antara laper sama rakus sih.hihihi).




Setelah selesai ritual sarapan, pagi itu kami menyusuri pantai. Emm bukan menyusuri juga sih, hanya ke tepian pantai sebentar tengok kanan kiri, jeprat jepret, selebihnya ngadem di bawah pohon. :)) Tak hanya kami, wisatawan lainpun terlihat sedang enggan untuk berjemur mengingat siang itu matahari sangat terik. Hanya beberapa umat Hindu terlihat sedang melakukan ritual di tepi pantai, dan membuat beberapa wisatawan tertarik untuk menyaksikan & mengabadikannya.

Umat Hindu sedang melakukan ritual sembahyang

Pantai Pandawa memiliki bibir pantai yang cukup luas, dengan pasir putih dan ombak yang tak terlalu besar. Di sepanjang pantai banyak di temukan jasa sewa kano, ataupun sun deck beserta payungnya.

Untuk masuk ke Pantai Pandawa wisatawan domestik Rp4.000,- dan wisatawan mancanegara Rp10.000,- sedangkan tarif kendaraan seperti motor Rp1.000,- mobil Rp5.000,- dan bus Rp10.000,-. Nah, di Pantai Pandawa ini kita juga bisa main kano. Untuk biaya sewa kano single Rp25.000,-/jam dan yang double Rp50.000,-. Sedangkan untuk pelampung/life jacket harga sewanya Rp20.000,-/jam. Kalau ingin leyeh-leyeh di sun deck + payung kita bisa menyewanya dengan Rp50.000,-


Berhubung kami sudah cukup dehidrasi akibat meleleh selama di Pantai Pandawa, kamipun segera kabur menuju destinasi selanjutnya. Saya pribadi sebenarnya masih ingin eksplore pantai ini, belum lagi eksplore sisi tebing yang biasa dipakai untuk setting ftv itu. Maksud hati mau bergaya ala-ala hahaha. Tapi berhubung sikon tidak memungkinkan, jadi kami memilih melanjutkan perjalanan ke destinasi selanjutnya, Garuda Wisnu Kencana.


4 coment�rios:

Terima kasih sudah berkunjung & berkenan meninggalkan komentar :)

Tak butuh waktu lama untuk menyeberang dari Bali menuju Lombok, sekitar 20 menit saja. Meski agak terganggu dengan suara baling-baling pesa...

Mendadak Bali - Lombok (Bagian 2)

Tak butuh waktu lama untuk menyeberang dari Bali menuju Lombok, sekitar 20 menit saja. Meski agak terganggu dengan suara baling-baling pesawat, namun saya masih takjub dengan pemandangan di luar jendela, apalagi pesawat tengah terbang lebih rendah. Awan putih, hijaunya daratan, dan gradiasi pantai dan laut dari tosca hingga biru menjadi pemandangan yang sayang jika dilewatkan. Dan finally, saya pun menginjakkan kaki di Pulau Seribu Masjid, Lombok!

Sampai di Bandara Lombok

7 coment�rios:

Terima kasih sudah berkunjung & berkenan meninggalkan komentar :)

Siapa tidak mengenal Pulau Dewata Bali? tidak hanya orang Indonesia saja mengenalnya, namun wisatawan dari berbagai belahan dunia, menjadik...

Mendadak Bali - Lombok (Bagian 1)

Siapa tidak mengenal Pulau Dewata Bali? tidak hanya orang Indonesia saja mengenalnya, namun wisatawan dari berbagai belahan dunia, menjadikannya sebagai salah satu destinasi wisata favorite mereka. Mulai dari panorama alam hingga budaya dan kearifan lokal bisa kita temukan di pulau ini. Tak heran jika wisatawan dalam maupun luar negeri berbondong-bondong datang menikmati secuil surga dunia di pulau ini, terutama saat musim liburan datang. Percaya atau tidak, sebagai orang yang yang suka jalan, faktanya saya baru sekali mengunjungi Pulau Bali yakni tahun lalu, dan itupun dibayarin. Entah, saya harus mengasihani diri atau harus merasa beruntung. Tapi jika diperibahasakan, saya menganggapnya seperti kejatuhan durian kupas. Iyalah, lha wong enak. Saya dapatnya mak bedunduk (secara tiba-tiba) gak perlu ngupas, tinggal hap! Tidak hanya Pulau Bali malah, tapi bonus Pulau Lombok. Makin legit kan?

Saya jadi flash back beberapa kali punya rencana untuk mengunjungi Pulau Bali selalu gagal. Berawal dari study tour SMA yang tiba-tiba cancel, rencana saat di bangku kuliah gagal, dan terakhir pada ahir tahun 2013 lalu pun berakhir gigit jari. Pucuk di cinta, trip gratis pun tiba. Lagi-lagi Mamady, sponsorship yang saya kenal di komunitas backpacker yang tak ada angin tak ada hujan menelfon dan mengajak saya untuk keliling Bali - Lombok. Mimpi apa saya? mimpi basah? mungkin.  Antara senang dan curiga. Senang, karena Mamady tipe orang yang serius kalau punya rencana ngajak jalan-jalan. Curiga, karena tiap rencananya pasti ada jebakan batman. Minimal kalau tidak dikerjain, ya siap jadi bahan bullying. Duh! (Tiba-tiba ingat tragedi Hotel Grand Sae, dikerjain sama teman-teman BPJS yang didalangi oleh Mamady. Errrr)

lagilibur.com goes to Bali

1 coment�rios:

Terima kasih sudah berkunjung & berkenan meninggalkan komentar :)