Dari Danau , kami melanjutkan perjalanan ke curug sawer. Masih di area Taman Nasional Situ Gunung, kalau tadi kita ambil jalan belok kiri, ...

Cerita Sandal di Curug Sawer! (Trip Sukabumi Bareng "Berkah Trans")

Dari Danau, kami melanjutkan perjalanan ke curug sawer. Masih di area Taman Nasional Situ Gunung, kalau tadi kita ambil jalan belok kiri, kali ini kami jalan lurus. Berbekal beberapa camilan dan beberapa botol air mineral, kamipun bersiap trekking. Jalan menuju curug sawer ini menurut saya cukup mudah karena jalan yang tidak begitu menanjak dan lebih banyak jalan yang datar. Walaupun pada ahirnya melebihi ekspektasi saya. hahaha yupz, jalan menuju curug sawer ini cukup panjang, saya lupa berapa lama kami tempuh, tapi sepertinya ada sejam atau lebih. Atau mungkin ini karena kami yang sering berhenti sekedar istirahat sambil menunggu putri Bu Yayat yang ketinggalan karena saltum. hahaha mba dwi, dialah orangnya. Anak mall yang saya seret untuk menikmati alam, namun masih kekeuh dengan style nya. hihihi bengkak deh tu kaki trekking pakai sepatu mall :p

Ada hal yang unik saat diperjalanan menuju curug sawer ini. Seekor lebah terbang di sekitaran kami mengikuti jalan kami. Sedikit was-was takut di sengat, namun usaha kami untuk mengusirnya sia-sia saja, dan ahirnya kami anggap teman perjalanan. Benar saja, saat kami sudah sampai curug sawer, lebah tersebut dengan sendirinya menghilang. Hmm, lebah yang ramah ya? mau mengawal sampai tempat. hihihi
Curug Sawer Sukabumi


Sampai di curug sawer, yang pertama kami lakukan adalah cari tempat duduk. hahaha butuh nafas buatan sepertinya. Ada tragedi tak terlupakan di curug ini. "Datang Sandal Gunung, Pulang Sandal Jepit" itulah judulnya. hahaha tadinya, niat saya memberikan sandal gunung saya ke mba dwi agar di pakai karena kakinya yang lecet pakai sepatu. Saya pun asik hunting foto. Tak disangka, ternyata sandal saya tidak dipakai dan lenyap entah kemana. Mungkin ada pengunjung lain yang kakinya lecet lebih parah, dan lebih butuh sendal saya. haha iklas lah ya, kan sudah diganti sendal jepit sama mba dwi. *lirik mba dwi* :p

Kondisi jalan menuju Curug Sawer
Kondisi jalan menuju Curug Sawer
Neng, mau ke mall neng? :p
Beberapa titik disediakan tempat istirahat
Kami yang belum mandi dari pagi semangat untuk basah-basahan sedikit kecewa karena ada papan peringatan untuk tidak mandi/berenang tepat di bawah curug sawer ini. Saya dan yunus yang memang sudah tak tahan melihat jernihnya air tetap masuk walaupun hanya di aliran sungainya. Brrr tiris pisan euy! Saat tengah asik main air, kami terpaksa harus menyudahinya karena debit air curug yang tiba-tiba semakin besar dan deras.

Oya, saya sempat ngobrol dengan seorang pedagang baso di area curug, katanya di atas curug sawer ini masih ada curug lainnya lagi yang lebih bagus & indah. Namun sayangnya akses kesana belum ada dan masih berupa hutan liar.

Saat pulang kami memilih trek yang berbeda dari trek saat kita datang tadi. Kata petugas yang berjaga, trek ini lebih mudah jika dari curug sawer karena berupa jalan turunan, dan lebih pendek dibanding trek saat datang. Benar saja, trek ini lebih banyak turunan, dan sepertinya lebih cepat sampai pintu keluar. Hanya saja, masalahnya kenapa pintunya berbeda? :(  Yups, trek yang ini ternyata tidak tembus pintu utama, melainkan di obyek wisata Cinumpang. Ahirnya kang turi harus berlari memutar ke pintu utama untuk mengambil mobil yang terparkir disana.

Pintu keluar kami ternyata tembus di obyek wisata Cinumpang
Dan inilah ahir perjalanan kami kali ini. Kamipun bersiap pulang menuju kota hujan, bogor! 

Catatan :
  • Jalan menuju curug sawer cukup jauh sekitar 1 jam atau lebih perjalanan meski treknya tidak terlalu sulit, ada baiknya siapkan kostum yang sesuai. hihihi *dikeplak mba dwi*
  • Jangan lupa membawa air mineral agar tidak dehidrasi selama perjalanan.
  • Di curug sawer banyak pedagang kopi, baso, dll. Cukup manjur mengusir dingin setelah main air, namun untuk rasa jangan terlalu tinggi berekspektasi. hihihi
  • Hati-hati saat bermain air di curug sawer karena debit air bisa tiba-tiba naik seperti saat saya disana. So, jangan abaikan papan peringatan!
  • Jaga selalu sendal gunungmu, atau pulang dengan sendal jepit! hahaha 

Selamat menjelajah! Salam.

Datang Sendal Gunung, Pulang Sendal Jepit -_-

2 comments:

  1. Segerrr~ meski musim kemarau kayak gini, debit airnya tetep gede ya :D kalau mandi harus hati - hati tuh~

    ReplyDelete
    Replies
    1. yupz, harus tetap waspada karena debet air bisa tiba-tiba naik.

      Delete

Terima kasih sudah berkunjung & berkenan meninggalkan komentar :)