Dari Telaga Warna , kami melanjutkan perjalanan melipir ke kota sebelah, Cianjur! tujuan kami, adalah Curug Cibeureum, terletak di Taman Na...

Curug Cibeureum! Rasa Lelah Yang Terbayar Lunas!

Dari Telaga Warna, kami melanjutkan perjalanan melipir ke kota sebelah, Cianjur! tujuan kami, adalah Curug Cibeureum, terletak di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Rute nya sama seperti saat ke Kebun Raya Cibodas yang memang masih satu area. Bedanya, setelah masuk gerbang kawasan dan membayar biaya retribusi, untuk ke Curug Cibeureum, dari parkir kebun raya Cibodas kita ambil jalan lurus, sehingga parkir berada di atas, dan dilanjutkan berjalan kaki menuju pintu masuk, dimana pintu masuk ini juga merupakan jalan masuk menuju pendakian ke Gunung Gede-Pangrango. 

Pintu masuk Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Dari pintu masuk, kita harus trekking sekitar 2,6 km atau sekitar 1 jam perjalanan. Yah, itung-itung latihan trekking, lumayankan ikutan gaya ala-ala pendaki yang menuju Gunung Gede. Hehe 

Sepanjang perjalanan menuju curug ini akan ditemui beberapa tempat yang menarik, juga beberapa tempat peristirahatan (pos) yang sengaja dibangun oleh pengelola. Sekitar 30 menit berjalan dari pintu masuk ditemui pos pertama. Di pos pertama ini terdapat pusat informasi, tempat istirahat, dan toilet.

Trekking menuju curug cibeureum
Selanjutnya perjalanan dilanjutkan ke pos kedua yang terletak di dekat Telaga Biru. Telaga (dengan luas sekitar 0,25 ha) ini mempunyai air yang berwarna biru kehijau-hijauan karena di dalam telaga ini terdapat ganggang hidup sehingga membuatnya berwarna biru. Sayangnya kami tidak sempat mampir sekedar ambil mengambil gambar, atau menengok birunya telaga. Hiks

Setelah berjalan sekitar 2 km, kita akan menjumpai jembatan di atas Rawa Gayonggong (sejenis rumput) yang dulunya terdiri dari susunan kayu, tapi mungkin karena sudah rapuh, sekarang sudah berganti pondasi semen yang dibentuk menyerupai potongan kayu.

Jembatan Rawa Gayonggong
Jalur jembatan kembali berganti dengan trek bebatuan, dan tidak lama akan ditemui pos ketiga yang terletak di sebelah persimpangan (pertigaan) dan dinamakan Panyancangan Kuda. Ada plang penunjuk arah di sana, dengan arah ke kiri menuju lokasi air panas, Kandang Badak, dan Puncak Gede, sedangkan arah ke kanan ke Curug Cibeureum dan puncak Pangrango. Setelah menempuh perjalanan sekitar 1 jam, sampailah kita di Curug Cibeureum!


Curug Cibeureum
Curug Cidendeng

Curug Cikundul
Dinamakan Cibeureum karena konon dulu air yang dialirkannya berwarna merah. Ci (Sunda, artinya air) dan beureum (Sunda, artinya merah). Warna merah ini berasal dari dinding tebing curug ditumbuhi lumut merah (Sphagnum gedeanum). Jika terkena sinar matahari, warna air pun terlihat berubah menjadi merah. Oya, selain curug cibeureum, masih ada 2 curug lainnya, yakni curug cidendeng dan curug cikundul. Bedanya, Curug Cibeureum debit air paling besar, Curug Cidendeng yang berada di sebelah kanannya debit air lebih kecil namun lebih tinggi, sedangkan Curug Cikundul berada di sebelah kanan ujung dan sedikit tersembunyi, terapit oleh 2 tebing. Dan taukah kalian bagaimana rasanya main air disana? Seriously, menusuk tulang cuy! Dingin bingit seperti air es.


Sayangnya kami tidak dapat berlama-lama disana, karena waktu sudah menunjukkan hampir jam 3 sore, sehingga kami harus segera kembali ke Bogor. Saking terburu-burunya, kami turun kembali ke pintu masuk hanya membutuhkan waktu 30 menit saja. Kaki saya rasanya memar semua, lebih capek saat turun dibanding saat naik. :(


Oiya, kalau kalian menanyakan berapa tiket masuk kesana, emm saya sedikit bingung juga sebenarnya. Baiklah, saya beri sedikit gambaran. Saat masuk gerbang kawasan kebun raya, tiket masuk Rp2000,- per orang, dan kendaraan Rp5000,- baik roda dua atau roda empat. (Sepertinya begitu, karena perhitungannya kurang jelas saat kami masuk dengan 3 motor untuk 5 orang petugas hanya bilang "Dua puluh ribu saja, harusnya sih 24 ribu!" ) Well, apa maksud si bapak dari kalimat tersebut? aduh, sayangnya saya termasuk orang yang masa bodoh untuk hal yang demikian. Hehe Untuk parkir kendaraan sebesar Rp5000,- per motor. Sedangkan untuk masuk ke Curug Cibeureum yang saya tahu tiket masuknya adalah Rp11000,- baik ke Curug Cibeureum maupun untuk pendakian. Namun, saat kami disana orang-orang yang berjalan di depan kami langsung masuk tanpa membeli tiket terlebih dahulu, kamipun demikian. Dan saya juga tidak melihat petugas yang meminta tiket di sepanjang perjalanan. hehe Saya jadi merasa pengunjung ilegal. Ssssttt jangan bilang-bilang ya! :D

Di Curug Cibeureum ini, saya jadi ingat dengan Curug Cilember yang juga harus trekking dari curug satu ke curug lainnya. Tetapi jalur curug cibeureum ini lebih baik dibandingkan Curug Cilember. Pun demikian sama curugnya lebih keren. Jadi, kesimpulannya, menurut saya Curug Cibeureum ini wajib masuk daftar list curug yang ingin kalian kunjungi! Meski cukup melelahkan, namun saat sudah menjumpainya, rasa lelah terbayar lunas. Saya saja merasa kurang puas, dan ingin kembali kesana. Hehe So, jika ke Cianjur, jangan lupa untuk mampir ke Curug Cibeureum yah! Selamat menjelajah! ;)

5 comments:

  1. Curugnya ajib! Eh ada transportasi publik menuju curug cibeureum ga? Apa harus bawa kendaraan pribadi?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Transportasi umum bisa kuq, kalau dari bogor bisa naik elf dari botani jurusan sukabumi, turun di pertigaan cibodas, naiknya bisa dilanjut angkot turun di pintu gerbang cibodas, kemudian jalan kaki ke pintu pendakian gn gede pangrango. Selain elf juga bisa angkot, tp harus ganti angkot beberapa kali. Lebih recommended naik motor (menghindari macet) atau elf dari botani. Selamat menjelajah ya! Have a nice trip :)

      Delete
  2. bukan hanya air terjunnya yang indah, tapi pemandangannya pun sama indahnya..

    ReplyDelete
  3. hmm terlewatkan pas dulu jalan2 ke kebun cibodas :(

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung & berkenan meninggalkan komentar :)