Weekend ini, saya datang ke acara PRJ (Pekan Rakyat Jakarta) Monas. Event ini digelar oleh Pemerintah Provinsi DKI untuk memperingati Hari ...

Mengintip Pesta Rakyat Jakarta di Pekan Rakyat Jakarta Monas!

Weekend ini, saya datang ke acara PRJ (Pekan Rakyat Jakarta) Monas. Event ini digelar oleh Pemerintah Provinsi DKI untuk memperingati Hari Ulang Kota Jakarta ke-487 dan resmi dibuka pada hari Selasa, 10 Juni 2014, sekitar pukul 16.30 WIB oleh Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama. Rencananya event ini digelar 10 hingga 15 Juni 2014 dengan menyediakan 2.780 gerai gratis untuk para pedagang Usaha Kecil dan Menengah. Warga juga bisa menikmati acara itu tanpa membayar tiket masuk alias GRATIS! Hemm ini dia, event yang wajib di dijamah oleh rakyat jelata macam saya! :D


Suasana PRJ monas setelah diguyur hujan
PRJ ini dibuka dari pukul 14.00 - 23.00 WIB untuk weekdays, dan dari pukul 09.00 WIB untuk Weekend. Berangkat dari bogor via communerline sekitar pukul 10 pagi turun di stasiun gondangdia, dan lanjut jalan sehat menuju monas (gembel) :D


Saya yang sudah siap untuk menyusuri semua booth yang ada, *terutama stan kuliner :p ternyata harus sedikit kecewa karena cuaca yang tidak mendukung. Sesampainya di pintu utama, sudah terlihat bahu jalan yang dipenuhi dengan parkir motor&mobil, jalanan macet, pengunjung yang ramai, daaan langit gelap a.k.a mendung! -_-

Duduk manis sebentar di kursi taman depan sambil menunggu si "mungil" datang. Karna tujuan datang ke PRJ ini memang sekalian ketemuan sm dia yang uda hampir setahun tidak berjumpa. Karena jenuh, saya pun memutuskan masuk terlebih dahulu melihat suasana di dalam sambil menunggu dia datang. Hmm berbagai jajanan tersaji di sebelah kanan dan kiri seakan minta dibelai dan dicicipi! Aaaah saya sangeeee!!! eh, maksud saya, saya laparrr! :p

Langit yang sedari tadi galau menahan tangis ahirnya pecah! Bresss... Pengunjung berlarian merapat ke stan kuliner, pedagang diluar tenda mengemas dan berhamburan menyelamatkan dagangannya. Saya yang memang dari pagi sengaja mengosongkan perut ahirnya sudah tidak tahan melawan hawa napsu dari godaan wewangian jajanan dan terpaksa mulai mencari makanan yang siap dicicipi. Yah, mau gimana lagi, simungil lia yang ditunggu-tunggu tidak jadi datang gara-gara tertahan di cempaka mas. :(  Hujan telah memisahkan kami... *halah* 

Suasana stan kuliner PRJ monas
Saya yang terjebak ditengah-tengah kerumunan pengunjung yang sedang berteduh dari hujan tidak bisa berkutik kemana-mana. Untunglah di depan saya ada tukang risoles yang menggoda! ;) eh, maksud saya risolesnya yang menggoda, bukan tukangnya!  x_x Hujan-hujan, dingin-dingin, melihat risoles bergelimpangan hangat-hangat, pastinya cukup menggoda. Risoles berbagai macam isi ini (mayones, beef, dll) perbiji dijual seharga goceng! alias Rp5000,- ! Emm dibandingkan risoles dekat kantor saya yang seharga Rp3000,- enakan risoles dekat kantor pake banget! -_-

Hujan mulai reda, saya melanjutkan jalan dan ketemu dengan es selendang mayang! Nah, ini juga salah 1 jajanan yang cukup wajib di PRJ! 1 gelas es selendang mayang seharga Rp5000,-

Dan, saya juga menemukan minuman khas jakarta dan mencobanya untuk pertama kalinya... Bir Pletok!

Pertama kali nyobain bir pletok :p

Untuk bir pletok seukuran ini dihargai dengan Rp7000,- dan untuk ukuran diatasnya ada 10-20 ribu per botolnya. Sekalipun mau minum bir ini hingga berbotol-botol dijamin tidak akan mabuk! Iya, bir pletok ini tidak memabukkan, justru menyehatkan badan karena terbuat dari rempah-rempah dan rasanya hangat-hangatt semriwing :D

Oiya, di PRJ ini juga ada area bermain anak, rumah hantu, ada juga semacam rumah permainan tradisional.

Rumah hantu di area permainan
Stan permainan tradisional nusantara
Salah 1 dolanan/permainan yang ditampilkan

Dari keseruan yang saya dapat dari event ini, sebetulnya banyak catatan merah yang perlu saya tulis. yes! menurut saya event ini masih jauh dari kata nyaman untuk sebuah pesta rakyat sekelas ibu kota negara. Well, mari kita cek catatan merah saya.

1. Parkir kendaraan yang semrawut, sampai membludak ke trotoar, bahu jalan & jalur busway. Entah ini memang area parkir sudah penuh, atau pengendara yang malas ke area parkir, tapi yang jelas pemandangan dipintu masuk yang terlihat adalah parkir kendaraan (baik roda 2 maupun roda 4) dan membuat jalanan macet.



2. Pertama kali masuk, yang langsung saya datangi tentu saja stan kuliner! huehee :p begitu masuk area surga lidah ini, aroma berbagai macam makanan dan jajanan sudah sangat menggoda. Sayangnya ada 1 hal yang amat sangat mengganggu dan bikin drop selera makan. Yes! saya menemukan tumpukan sampah di beberapa sudut stand :(


Tumpukan sampah di sudut stan kuliner

Tumpukan sampah dimana-mana
3. Harga makanan/jajanan yang tidak merakyat :( padahal pekan rakyat jakarta monas ini sengaja dibikin lebih merakyat dibanding jakarta fair kemayoran dengan harga yang lebih terjangkau. Pak ahok pun sudah menghimbau untuk melengkapi makanan/jajanan yang dijual dengan label harga. Untuk kerak telor misalnya, sudah dihimbau untuk menjual dibawah Rp. 9.000,-  Nyatanya??? rata-rata para pedagang menjual dengan harga Rp20.000,- Padahal di jakarta fair ataupun dikota tua biasanya sekitar Rp15.000,-  hmm -_-" Oiya, ada cerita menarik ketika saya bertemu dengan salah satu pengunjung yang juga merasa kecewa. Kebetulan dia sempat tertarik membeli tempe mendoan yang dirasa menggiurkan untuk dicicipi. Saat membayar begitu terkejutnya ketika tahu kalau mendoan yang dia pegang itu seharga Rp15.000,- Hahaaa Saya hanya menahan tawa saja saat dengar dia mengumpat. :D


Pedagang kerak telor diluar stan
4. Antrian ular untuk toilet portable. Hasrat ingin buang air langsung sirna begitu melihat antrian toilet portable macam antri sembako! Padahal setelah minum ini itu, jajan ini itu, ditambah cuaca yang dingin, gejolak untuk segera buang air sudah tak terbendung. Tapi begitu lihat kondisinya begitu, haduuuh engga deh! mending nyari pohon gede! *eeeh -_-

Antrian toilet portable! Yang tadinya uda kebelet pipis gak jadi deh liat ini -_-

Yah, sebagai rakyat jelata yang selalu menunggu event rakyat seperti PRJ ini, saya sih berharap semoga kedepannya Pemerintah DKI dapat menggelar event serupa yang lebih rapi, nyaman, dan lebih merakyat.

Well, itu tadi cerita saya di Pekan Rakyat Jakarta 2014, semoga tahun depan bisa datang lagi dan lebih seru ya! :)

1 comment:

  1. yahh, sayang sekali ya tempatnya kotor, sampah-sampah berserakan dan tidak dimasukan kedalam tempat sampah, padahal acaranya bagus..

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung & berkenan meninggalkan komentar :)